Menlu China Wang Yi Kunjungi Jakarta, Kritik Taiwan yang Ingin Merdeka

Menlu China Wang Yi menyebut bahwa Taiwan adalah bagian dari China.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Jul 2022, 14:04 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 14:04 WIB
Menlu China Wang Yi di Sekretariat ASEAN.
Menlu China Wang Yi di Sekretariat ASEAN. 

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Luar Negeri dan State Councillor China, Wang Yi, memberikan pidato di Sekretariat ASEAN, Jakarta. Pidato Wang Yi fokus pada kerja sama ASEAN-China yang saling menguntungkan, serta pemulihan dari pandemi COVID-19. 

Wang Yi berkata hubungan China-ASEAN telah tercatat dalam sejarah yang panjang. Ia pun menyorot kerja sama regional yang terbuka sebagai solusi hubungan yang saling menguntungkan.

"China memilih untuk menggandeng anggota-anggota ASEAN dan negara-negara kawasan lain untuk mengikuti visi perdamaian, pertumbuhan, independensi, dan inklusivitas. Secara tegas menegakkan regionalisme yang terbuka, dan dengan mengambil pengalaman dan kebijaksanaan dari peradaban dan praktek Asia, secara konstan menambah dimensi untuk regionalisme yang terbuka," ujar Menlu Wang Yi dalam pidatonya, Senin (11/7/2022). 

Isu lain yang turut disorot Wang Yi adalah kedaulatan Taiwan. Wang Yi mengkritik Taiwan yang "mengandalkan negara-negara asing agar merdeka." Ia juga secara terbuka menyindir AS.

"AS yang mendistorsi dan menghampakan kebijaan One China sedang berusaha memainkan kartu Taiwan untuk mendisrupsi dan menjegal pertumbuhan China," jelas Wang Yi.

Lebih lanjut, Wang Yi secara implisit mengingatkan posisi AS di konflik Rusia-Ukraina. Wang Yi meminta AS agar mengikuti prinsip serupa terkait Taiwan, yakni supaya menghormati kedaulatan wilayah. 

"Kami mengambil secara serius pernyataan dari AS karena itu konsisten dengan norma-norma dasar hubungan internasional," tegas Wang Yi. 

Meski tak ingin kedaulatan Taiwan dilanggar, China justru tetap mesra dengan Rusia yang menyerang Ukraina. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perdagangan 300 Miliar Dolar dalam 30 Tahun

Pro Kontra Wajib Vaksin Covid-19 di Beijing
Seorang pria tua yang mengenakan masker mengipasi dirinya sendiri di sebuah taman umum di Beijing, Jumat (8/7/2022). Ibu kota China, Beijing, tampaknya telah membatalkan rencana untuk mengeluarkan mandat yang mengharuskan orang menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 untuk masuk ke ruang publik tertentu setelah penolakan di kalangan penduduk. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Dalam 30 tahun terakhir, Menlu Wang Yi turut mengungkap bahwa perdagangan antara China dan ASEAN sudah tembus US$ 300 miliar, yakni US$ 310 miliar. 

Menlu China juga memuji proses kereta cepat di Laos dan Indonesia. Selain itu, Wang Yi berkata Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) mengalami progres yang baik.

Selain itu, Menlu Wang Yi berkata Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) mengalami progres yang baik.

Kerja sama militer ASEAN-China juga diangkat semakin baik, termasuk di area non-tradisional, seperti kontra-terorism, respons iklim, cybersecurity, kejahatan transnasional, dan kesiapan dan pengurangan bencana.

Dalam 30 tahun perayaan relasi China-ASEAN, Wang Yi berkata Presiden Xi Jinping telah membuat lima proposal untuk membangun kawasan bersama-sama, dan mengumumkan China-ASEAN Comprehensive Strategic Partnership. 

"Dengan usaha-usaha bersama dari semua negara di kawasan, Asia telah menjadi teladan yang baik dari pemerintahan global," ujar Wang Yi.

"Kita perlu selalu menegakkan konsep hidup bersama dengan damai. Dalam sejarah, China hidup dengan damai dengan negara-negara Asia Tenggara dan tetangga lainnya, hal itu memberikan kisah-kisah menyentuh dari rasa tetangga yang baik dan persahabatan yang awet," ujar Wang Yi.

Porang Senilai Rp 4 Miliar Diekspor ke China, Mentan: Kehidupan Petani Porang Jadi Lebih Baik dari Tahun ke Tahun

Potensi hutan Garut yang masih luas, bisa menjadi salah satu alternatif penanaman tanaman porang sebagai penghasil umbu-umbian tersebut.
Potensi hutan Garut yang masih luas, bisa menjadi salah satu alternatif penanaman tanaman porang sebagai penghasil umbu-umbian tersebut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Salah satu kerja sama pertanian antara Indonesia-China adalah ekspor porang. 

Dilaporkan bahwa chip porang sebanyak 110 ton senilai Rp4 miliar diekspor ke China. Pelepasan itu dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), di pabrik porang PT. Insan Agro Sejahtera di Dusun Panjojo, Desa Lassang Barat, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sabtu (9/7).

Ekspor ini merupakan yang perdana setelah dibuka kembalinya pintu ekspor ke negara China yang sempat ditutup dua tahun sehingga ini menjadikan harga porang kembali tinggi dan petani tersenyum.

 "Apa yang kita lakukan hari ini adalah agar kehidupan petani menjadi lebih baik dari tahun ke tahun, khususnya petani porang. Memang China telah menutup impor porang dari Indonesia kurang lebih dua tahun dan hari ini diawali di Takalar secara nasional kita mengirim porang ke China," demikian dikatakan Mentan SYL pada pelepasan ekspor perdana tersebut.

Mantan Gubernul Sulsel dua periode ini menjelaskan keberhasilan Indonesia khususnya Kementerian Pertanian membuka kembali ekspor porang ini atas perjuangan keras. Pasalnya, China menetapkan protokol persyaratan teknis yakni harus teregistrasinya hingga lahan atau daerah penghasil porang dengan baik oleh China.

"Ini menjadi aturan-aturan supaya ekspor porang ke China bisa diterima lagi. Alhamdulillah hari ini kita telah penuhi sehingga adanya pergerakan ekspor porang ke China kita berharap harganya berangsur naik," jelas SYL.

Lebih lanjut SYL menegaskan dalam upaya meningkatkan nilai dan menggairahkan budidaya porang sebagai komoditas ekspor, negara tujuan ekspor porang tidak hanya ke China tapi juga Kementan mengupayakan menjalin kerja dengan negara-negara lainnya. Selanjutnya, Kementan melakukan upaya diversifikasi produk porang untuk meningkatkan nilai tambah yang diterima petani.

"Porang ini tidak hanya untuk beras porang sebagai makanan sehat yang zero gula. Tapi juga digunakan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan dalam dunia farmasi. Oleh karena itu, saya harapkan produk porang ini tidak sebatas bentuk chip, tapi hingga produk olahan seperti tepung dan mie porang. Ini yang harus kita capai," tuturnya.

Ekonomi China Mulai Pulih dari Dampak Lockdown Covid-19

Beijing dan Shanghai melonggarkan pembatasan COVID saat wabah memudar
Pembeli berbaris untuk mengunjungi toko ritel mewah di pusat perbelanjaan yang dibuka kembali setelah ditutup berbulan-bulan di Shanghai, Minggu (29/5/2022). Pembukaan kembali sebagian toko dan kantor di Beijing disambut oleh penduduk yang lelah dan pemilik toko yang berjuang untuk hidup kembali normal. Ditambah dengan pelonggaran pembatasan secara bertahap di Shanghai, itu menandakan bahwa yang terburuk telah berakhir dalam wabah kembar di kota-kota paling terkemuka di China. (AP Photo/Chen Si)

China, negara ekonomi terbesar kedua di dunia telah memulai pemulihan yang lambat dari guncangan pasokan yang disebabkan oleh lockdown Covid-19 sejak kuartal kedua 2022. Namun memang usaha pemulihan ekonomi ini masih ada hambatan.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (8/7) Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan bahwa perekonomian China mulai pulih dari dampak lockdown Covid-19, tetapi fondasi pemulihan itu belum kokoh dan masih diperlukan lebih banyak upaya.

"Saat ini, ekonomi pulih, tetapi fondasinya tidak stabil. Kerja keras diperlukan untuk menstabilkan ekonomi," kata PM Li Keqiang dikutip dalam pertemuan luring dengan pejabat senior dari kota Shanghai, Guangdong, Fujian, Jiangsu dan Zhejiang.

PM Li Keqiang melanjutkan, akan ada lebih banyak untuk meningkatkan antusiasme pejabat di tingkat pusat dan daerah dan menjaga agar ekonomi China tetap beroperasi dalam kisaran yang wajar.

Sebagai informasi, Shanghai dan empat provinsi di China menyumbang lebih dari sepertiga ekonomi negara itu, dan memainkan peran kunci dalam pembayaran transfer pemerintah pusat ke daerah-daerah miskin mengingat pendapatan fiskal mereka mencapai hampir 40 persen dari total.

Daerah paling makmur juga penting dalam menyerap pekerja migran dan menopang pendapatan mereka, kata Li Keqiang.

Dia pun menambahkan, China akan terus mempromosikan reformasi dan meningkatkan lingkungan bisnis, dan akan terus membuka ekonominya ke dunia luar meski situasi internasional terus berubah.

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya