Militan Teroris Al-Shabab Serbu dan Kuasai Hotel di Ibu Kota Somalia

Kelompok militan al-Shabab mengatakan telah menguasai sebuah hotel di dekat pusat ibu kota Somalia, Mogadishu.

oleh Hariz Barak diperbarui 20 Agu 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 19:00 WIB
Kantor Polisi di Somalia Diserang, Lima Orang Tewas
Warga berjalan melewati puing-puing kendaraan yang hancur dalam serangan terhadap polisi dan pos pemeriksaan di pinggiran ibu kota Mogadishu, Somalia (16/2/2022). Serangan oleh kelompok ekstremis al-Shabab pada hari Rabu menewaskan lima orang dan melukai 16 orang. (AP Photo/Farah Abdi Warsameh)

Liputan6.com, Mogadishu - Kelompok militan al-Shabab mengatakan telah menguasai sebuah hotel di dekat pusat ibu kota Somalia, Mogadishu.

Polisi mengatakan penyerang meledakkan dua bahan peledak di luar hotel, sebelum memasuki gedung dan melepaskan tembakan.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok Islamis itu mengaku mengendalikan kompleks itu dan mengatakan mereka "menembak semua orang", demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/8/2022).

Hayat dikatakan sebagai lokasi yang populer bagi karyawan pemerintah federal untuk bertemu.

Sembilan orang terluka dan dibawa pergi dari hotel, kata kepala layanan ambulans Aamin Mogadishu, abdikadir Abdirahman kepada kantor berita Reuters.

Gambar-gambar yang belum diverifikasi yang beredar di media sosial tampak menunjukkan asap mengepul dari hotel sambil berteriak dan ledakan keras terdengar.

"Dua bom mobil menargetkan Hotel Hayat," kata seorang petugas polisi kepada kantor berita Reuters dalam sebuah pernyataan. "Yang satu menabrak penghalang di dekat hotel, dan kemudian yang lain menabrak gerbang hotel. Kami yakin para pejuang ada di dalam hotel."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Afiliasi Al-Qaeda

Gambar bendera Al-Qaeda pada sebuah tembok di Yemen.
Gambar bendera Al-Qaeda pada sebuah tembok di Yemen. Dok: AP Photo

Sebagai afiliasi dari al-Qaeda, al-Shabab telah terlibat dalam konflik yang sudah berlangsung lama dengan pemerintah federal.

Kelompok ini menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah tetapi telah mampu memperluas pengaruhnya ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh pemerintah yang berbasis di Mogadishu.

Dalam beberapa pekan terakhir pejuang yang berafiliasi dengan kelompok itu juga telah menyerang target di sepanjang perbatasan Somalia-Ethiopia, yang telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan strategi baru oleh al-Shabab.

Serangan pada Jumat menandai yang pertama di ibu kota oleh kelompok itu sejak presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, terpilih pada Mei.

 

Mantan Komandan Militan Al-Shabab Jadi Anggota Kabinet Somalia

File foto 14 Desember 2008, Mukhtar Robow, juru bicara kelompok militan terkait Al-Qaeda, Al-Shabab. (AP)
File foto 14 Desember 2008, Mukhtar Robow, juru bicara kelompok militan terkait Al-Qaeda, Al-Shabab. (AP)

Perdana Menteri Somalia menunjuk Mukhtar Robow untuk duduk di kabinet sebagai menteri untuk urusan wakaf dan agama. Robow adalah seorang mantan wakil pemimpin kelompok militan Al-Shabab.

Mengutip VOA Indonesia, Rabu (3/8/2022), Robow yang juga dikenal sebagai Abu Mansour, hadir di istana presiden Somalia Selasa 2 Agustus saat Perdana Menteri Hamza Abdi Barre mengumumkan kabinet barunya.

Perkembangan mengejutkan itu terjadi sehari setelah Robow dibebaskan dari markas besar Badan Intelijen dan Keamanan Nasional (NISA) Somalia.

Robow telah ditahan sejak Desember 2018, ketika pasukan pemerintah Somalia yang didukung oleh pasukan Uni Afrika dari Ethiopia menahannya di Kota Baidoa, Somalia, untuk mencegahnya mencalonkan diri sebagai pemimpin negara bagian federal Barat Daya.

Serangkaian demonstrasi mematikan terjadi setelah penangkapannya ketika para pendukungnya bentrok dengan pasukan regional yang menewaskan 15 orang di Baidoa.

Pemilihan Abu Mansour untuk jabatan kabinet merupakan upaya nyata untuk membuatnya bertanggung jawab atas konfrontasi ideologis melawan Al-Shabab. Portofolio barunya akan menempatkannya dalam bentrokan langsung dengan mantan rekan-rekannya karena ia akan berusaha untuk menerapkan kebijakan Presiden Hassan Mohamud melawan Al-Shabab di tiga bidang; ekonomi, ideologi, dan militer.

Penunjukan penting Kabinet lainnya termasuk Salah Ahmed Jama sebagai wakil perdana menteri, Abshir Omar Huruse sebagai menteri luar negeri, dan Abdulkadir Mohamed Nur, yang bertahan sebagai menteri pertahanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya