Akan Naik Takhta, Mampukah Raja Charles III Raih Dukungan Publik?

Pangeran Charles telah mempersiapkan diri untuk naik takhta sepanjang hidupnya. Kini dalam usia 73 tahun, momentum itu akhirnya tiba.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2022, 08:02 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2022, 08:02 WIB
Pangeran Charles dan Camilla Parker
Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, saat berada di Royal Ascot pada tahun 2007. (AP)

Liputan6.com, London - Pangeran Charles telah mempersiapkan diri untuk naik takhta sepanjang hidupnya. Kini dalam usia 73 tahun, momentum itu akhirnya tiba.

Charles, orang tertua yang pernah naik takhta di Inggris, menjadi Raja Charles III pada hari Kamis setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk upacara penobatannya, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (10/9/2022).

Charles adalah pewaris takhta pertama yang tidak dididik di tanah air, yang pertama yang mendapatkan gelar perguruan tinggi, yang pertama tumbuh dalam sorotan media yang semakin intensif ketika penghormatan pada bangsawan memudar.

Charles juga menjauhkan diri dari publik pasca perceraiannya dengan Putri Diana yang sangat dicintai masyarakat. Banyak orang mempertanyakan kelayakannya untuk naik takhta.

Merajut Kisah Dongeng dengan Diana

Pangeran Charles Philip Arthur George lahir pada 14 November 1948 di Istana Buckhingham. Ketika ibunya naik takhta pada 1952, pangeran berusia tiga tahun itu menjadi Duke of Cornwall. Ia menjadi Pangeran Wales pada usia 20 tahun.

Masa-masa sekolahnya tidak bahagia. Calon raja ini kerap diolok-olok teman sekelasnya di Gordonstoun, sebuah sekolah asrama Skotlandia di mana ayahnya, Philip, dididik. Charles kemudian belajar sejarah di Universitas Cambridge Trinity College, di mana pada tahun 1970 ia menjadi bangsawan Inggris pertama yang mendapat gelar sarjana.

Selama tujuh tahun ia berlatih sebagai pilot Royal Air Force, sebelum bergabung dengan Royal Navy di mana ia belajar menerbangkan helikopter. Dia mengakhiri karir militernya sebagai komandan kapal penyapu ranjau HMS Bronington pada 1976.

 

Pertemuan dengan Diana

Pangeran Charles dari Inggris dan istri Putri Diana membawa pulang putra mereka yang baru lahir, Pangeran William. (Foto AP/John Redman, File)
Pangeran Charles dari Inggris dan istri Putri Diana membawa pulang putra mereka yang baru lahir, Pangeran William. (Foto: AP/John Redman, File)

Charles sempat menjalin hubungan dengan Camilla Parker Bowles sebelum ia berlayar, tetapi romansa itu kandas dan Camilla kemudian menikah dengan seorang perwira kavaleri.

Charles bertemu Lady Diana Spencer pada 1977 ketika gadis itu baru berusia 16 tahun. Ketika itu Charles berkencan dengan kakak Diana. Keduanya tidak pernah bertemu lagi hingga tahun 1980 dan isu pertunangan mereka beredar setelah Diana diundang untuk menghabiskan waktu bersama Charles dan keluarga kerajaan.

Charles dan Diana mengumumkan pertunangan mereka pada Februari 1981. Pasangan itu menikah pada 29 Juli 1981 di Katedral St. Paul dalam upacara yang disiarkan televisi ke seluruh dunia.

Pangeran William, yang kini menjadi pewaris takhta, lahir kurang dari setahun kemudian; disusul Pangeran Harry pada tahun 1984.

Kisah dongeng ini berakhir ketika Charles, dalam sebuah wawancara televisi pada tahun 1994, mengakui perselingkuhannya. Dalam wawancara terpisah, Diana menarik perhatian publik pada hubungan suaminya dengan Camilla dengan mengatakan “ada tiga orang dalam perkawinan kami.”​

 

Perkawinan Kedua

Pangeran Charles dan Camilla
Pangeran Charles dan Camilla di Kapel St George di Windsor, Inggris, mengikuti pemberkatan gereja di upacara pernikahan sipil mereka, 9 April 2005. (ALASTAIR GRANT / POOL / AFP)

Butuh waktu bertahun-tahun bagi publik Inggris untuk bisa memaafkan Charles atas perselingkuhannya, yang diakuinya pada Diana, sebelum “putri rakyat” itu meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris tahun 1997.

Suasana hati publik baru melunak setelah Charles menikahi Camilla pada tahun 2005. Meskipun Camilla memainkan peran penting dalam perceraian Charles dan Diana, gayanya yang suka mengolok-olok diri sendiri dan selera humornya akhirnya memenangkan hati banyak orang Inggris.

Keberadaannya mulai dihargai ketika Ratu Elizabeth II pada Februari 2022 menyampaikan “harapan tulusnya” agar Camilla dikenal sebagai “Permaisuri Ratu” (Queen Consort) setelah putranya kelak menggantikannya. Ini adalah pernyataan pertama dan satu-satunya Ratu tentang status Camilla di keluarga kerajaan itu.

Sejarawan Ed Owens mengatakan “kini Charles menemukan dirinya dalam saat senja hidupnya, harus berpikir hati-hati bagaimana ia memproyeksikan citranya sebagai figur publik. Dia sama sekali tidak sepopuler ibunya.”

Charles harus berupaya meraih “dukungan publik, rasa sayang” yang menjadi ciri hubungan Elizabeth dengan publik Inggris, tambah Owens.

Infografis Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya