Liputan6.com, Ankara: Recep Tayyip Erdogan, pemimpin partai berkuasa di Turki, Jumat (14/3), resmi ditunjuk sebagai perdana menteri setelah Presiden Ahmet Necdet Sezer menyetujui susunan anggota kabinet yang diajukannya. Dalam jajaran kabinet baru, Erdogan menyertakan rivalnya mantan PM Abdullah Gul, yang ditempatkan pada posisi menteri luar negeri. Di awal tugasnya, Erdogan langsung dihadapkan pada tugas yang cukup berat, sehubungan dengan desakan Amerika Serikat agar Turki menerima kehadiran ribuan personel militernya.
Sementara di Kota Mardin, bentrokan terjadi ketika polisi berusaha mencegah sekitar 40 pengunjuk rasa memasuki bus yang akan membawa para aktivis antiperang ke Pelabuhan Iskenderun. Aksi saling dorong dan saling pukul pun terjadi karena kedua pihak saling bersikeras [baca: Unjuk Rasa di Turki Berakhir Bentrok].
Namun demikian, bus tersebut akhirnya diizinkan membawa para aktivis antiperang menuju Pelabuhan Iskenderun, yang menjadi pintu masuk bagi pasukan AS ke Turki. Tempat ini akan menjadi lokasi digelarnya unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu ini.(PIN/Idr)
Sementara di Kota Mardin, bentrokan terjadi ketika polisi berusaha mencegah sekitar 40 pengunjuk rasa memasuki bus yang akan membawa para aktivis antiperang ke Pelabuhan Iskenderun. Aksi saling dorong dan saling pukul pun terjadi karena kedua pihak saling bersikeras [baca: Unjuk Rasa di Turki Berakhir Bentrok].
Namun demikian, bus tersebut akhirnya diizinkan membawa para aktivis antiperang menuju Pelabuhan Iskenderun, yang menjadi pintu masuk bagi pasukan AS ke Turki. Tempat ini akan menjadi lokasi digelarnya unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu ini.(PIN/Idr)