Liputan6.com, Tripoli - TNI Angkatan Laut mendapatkan apresiasi karena aksi heroik menyelamatkan 200 pengungsi Suriah di kapal yang sedang tenggelam. Penyelamatan dilakukan di Laut Mediterania.
Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 selaku Dansatgas MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh beserta prajurit yang tengah berada di Area of Maritime Operation langsung bergegas menuju lokasi tenggelamnya kapal.
Advertisement
Baca Juga
UNIFIL atau United Nations Interim Force in Lebanon adalah misi perdamaian PBB di Lebanon. Info tenggelamnya kapal pengungsi itu didapat oleh Angkatan Laut Lebanon (LAF Navy).
Berdasarkan keterangan Dinas Penerangan TNI AL, Selasa (3/1/2023), KRI Frans Kaisiepo-368 berhasil mengevakuasi korban selamat sebanyak 96 orang yang terdiri dari 18 pria, 21 wanita, dan 57 anak-anak termasuk didalamnya bayi yang masih berusia 29 hari. Korban meninggal 2 orang terdiri dari 1 wanita berusia 60 tahun dan 1 anak perempuan berusia 5 tahun.
Saat pertama kali diidentifikasi, sepertiga badan kapal yacht yang dimuati 200 pengungsi Syria tersebut sudah dalam posisi tenggelam. Selanjutnya, para pengungsi dievakuasi ke Tripoli, Lebanon.
“Peristiwa ini merupakan misi kemanusiaan yang harus menjadi prioritas dan ditangani secara tuntas, terlebih lagi kita sedang mengemban mandat PBB sebagai peacekeeper. Kita harus laksanakan tugas ini dengan optimal untuk meminimalisir korban meninggal. Beri rasa aman dan nyaman serta sikap humanis selama mereka on board untuk menghilangkan trauma”, ujar Dansatgas.
Aksi KRI Franks Kaisiepo-368 diapresiasi oleh militer Jerman. Rear Admiral Michael Busse dari Jerman berkata aksi KRI Frans Kaisiepo berhasil menyelamatkan banyak nyawa di tugas yang berat ini.
"Banyak jiwa yang telah diselamatkan dan tiba dengan aman untuk mendapat perawatan medis di Tripoli. Hal ini menunjukkan buah dari kemitraan dan kesiapan kami. Saya harap kalian akan mendapatkan awal yang menjanjikan di tahun baru 2023. Kerja yang luar biasa. Dilaksanakan dengan baik," ujar Read Admiral Busse.
Misi Kemanusiaan
Operasi militer ini adalah on task perdana dari KRI Frans Kaisiepo-368 di kawasan tersebut.
Dengan sigap, KRI Frans Kaisiepo-368 melaksanakan peran MOB (Man Over Board) dan menurunkan kedua sekoci untuk mengevakuasi korban. KRI Frans Kaisiepo-368 juga mengendalikan Kapal Perang Yunani, HS Spetsai-F 453, dua patrol boat dan satu RHIB LAF Navy, serta satu small boat ICRC.
Berkat aksi ini, seluruh korban berhasil dievakuasi, meski ada dua orang dalam kondisi meninggal dunia.
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengapresiasi respons cepat yang dilaksanakan unsur TNI AL KRI FKO beserta seluruh personelnya dalam penyelamatan kepada para pengungsi.
Hal ini dinilai sejalan dengan penekanan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali bahwa setiap unsur TNI AL harus meningkatkan kesiapan operasional dalam menjawab setiap tugas tugas yang dipertanggungjawabkannya dan memahami tugas masing-masing bidang dengan tetap fokus kepada arah kebijakan Kasal.
Pihak TNI AL juga menjelaskan bahwa penugasan sebagai Satgas MTF bukan hanya berperan sebagai peacekeeper saja namun juga ada misi kemanusiaan lainnya seperti SAR dan operasi kemanusiaan lainnya yang dilaksanakan berdasarkan perintah pejabat berwewenang.
Advertisement