Pernyataan Menlu Rusia Soal Perang Ukraina Ditertawakan

Melalui pernyataannya, Menlu Rusia dinilai memosisikan negaranya sebagai pihak yang diserang.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Mar 2023, 20:58 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 21:22 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. (Dok. AFP/Maxim Shemetov)

Liputan6.com, New Delhi - Pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov (72) tentang Perang Ukraina di Konferensi Dialog Raisina 2023 di India dilaporkan mengundang tawa.

"Perang, yang kami coba hentikan, yang dilancarkan terhadap kami menggunakan rakyat Ukraina, tentu saja, memengaruhi kebijakan Rusia, termasuk kebijakan energi," ujar Lavrov terbata-bata sejenak saat para hadirin tertawa. Demikian seperti dilansir The Guardian, Sabtu (4/3/2023).

Bertentangan dengan pernyataan Lavrov, Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow menyebut langkah itu sebagai operasi militer khusus.

Merujuk pada ledakan yang merusak pipa Nord Stream di Laut Baltik pada September, Lavrov melanjutkan, "Kami tidak akan lagi bergantung pada mitra manapun di Barat. Kami tidak akan membiarkan mereka meledakkan saluran pipa lagi."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Semua Ditertawakan

Ilustrasi militer | Pixabay
Ilustrasi militer | Pixabay

Namun, para tamu tidak menertawakan semua yang dikatakan Lavrov. Pernyataannya tentang standar ganda intervensi militer Barat disebut menuai pujian.

"Apakah Anda tertarik pada tahun-tahun terakhir dengan apa yang terjadi di Irak, apa yang terjadi di Afghanistan? Pernahkah Anda bertanya kepada Amerika Serikat (AS) dan NATO apakah mereka yakin dengan apa yang mereka lakukan?" tanya diplomat Rusia itu.

Konferensi Dialog Raisina 2023 digelar setelah pertemuan para menteri luar negeri G20 di Delhi, di mana Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa AS tidak akan mundur dalam mendukung Ukraina.

India, yang memiliki hubungan ekonomi dan militer lama dengan Rusia, tetap netral dalam isu perang Ukraina. India memilih abstain dari pemungutan suara untuk menghasilkan resolusi PBB yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Di lain sisi, India juga telah meningkatkan impor minyak Rusia setelah penerapan sanksi barat terhadap Moskow.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya