Liputan6.com, Santa Clara - Dunia startup di Amerika Serikat dibuat geger dengan ditutupnya Silicon Valley Bank (SVB). Para startup dan investor lantas kebingungan akan nasib uang mereka.
Berdasarkan laporan Forbes, Sabtu (11/3/2023), SVB ditutup oleh regulator AS pada Jumat (10/3). Ternyata bank tersebut mengalami kerugian US$1,8 miliar (Rp 27,9 triliun).
Advertisement
Baca Juga
-
Investor Panik Akibat SVB Tutup
Sejumlah perusahaan dan investor telah mendorong startup yang mereka danai untuk segera menarik dana dari bank tersebut. Kabar penutupan bank ini terutama memukul para perusahaan kecil.
"Saya benar-benar membeku," ujar seorang manajer. "Semua yang ada di sini lelah secara mental dan fisik."
Rasa panik ini juga terasa hingga China. Menurut laporan Tech Crunch, para investor di China telah menyebarkan artikel-artikel kasus SVB ini. Diketahui bahwa SVB beroperasi di China sejak 1999.
-
Kabar SVB Ditutup
Penutupan ini diperintahkan oleh California Department of Financial Protection and Innovation (DFPI). Pihak DPFI lantas menugaskan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjaga deposit para klien SVB.
FDCI merupakan lembaga independen pemerintah AS yang bertugas menjaga sistem keuangan. Mereka mengasuransikan deposit/tabungan, mengawasi institusi finansial, serta melindungi konsumen.
Menurut rilis resmi FDIC, Silicon Valley Bank memiliki 17 cabang di California dan Massachussetts. Bank tersebut memiliki aset US$209 miliar pada Desember 2022 dan US$175,4 miliar total deposit.
-
Bagaimana dengan Uang Tabungan?
Pihak FDIC menegaskan bahwa depositor yang memiliki deposit yang terasuransi (insured deposit) bisa mengambil uang mereka pada Senin 13 Maret 2023. Kantor pusat dari SVB juga akan buka pada hari tersebut.
Sementara, klien Silicon Valley Bank yang tak punya deposit terasuransi akan mendapatkan dividen pada pekan depan, setelahnya mereka akan mendapat sertifikat sebagai bukti agar dana mereka dikembalikan setelah FDIC menjual aset-aset mereka.
CEO Silicon Valley Bank Jual Saham
Menurut laporan Forbes, pemimpin Silicon Valley Bank ternyata sudah menjual saham dengan jual besar pada akhir Februari lalu. Keuntungan mencapai puluhan miliar rupiah.
CEO Silicon Valley Bank Finance, Greg Becker, menjual hampir 12.500 saham miliknya seharga US$287 per lembar. Ia meraup US$3,6 juta (Rp 55,8 miliar).Â
Kabar itu diungkap media Barron's beberapa jam setelah regulator di California mengumumkan penutupan bank.Â
Forbes menyebut penutupan SVB merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis finansial 2008. Ironisnya, SVB mendapat gelar salah satu bank terbaik di AS versi Forbes.Â
ÂÂÂView this post on Instagram
ÂÂÂView this post on Instagram
ÂÂÂView this post on Instagram
Pada sebuah postingan di Instagram, SVB menyebut telah muncul di daftar terbaik Forbes selama lima tahun berturut-turut.
Pihak FDIC menyebut penutupan SVB merupakan yang pertama tahun ini di antara bank-bank yang diasuransikan oleh FDIC.Â
Â
US$1: Rp 15.503
Advertisement