Silicon Valley Bank Tutup: Investor AS dan China Panik, CEO Sudah Jual Saham Rp 55,8 Miliar

Silicon Valley Bank (SVB) ditutup oleh otoritas AS. Investor dan startup terguncang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Mar 2023, 16:46 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 12:00 WIB
Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark.
Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan tutup. Foto dari akun Instagram SVB ketika bank ini ekspansi di Denmark. Dok: Instagram @siliconvalleybank

Liputan6.com, Santa Clara - Dunia startup di Amerika Serikat dibuat geger dengan ditutupnya Silicon Valley Bank (SVB). Para startup dan investor lantas kebingungan akan nasib uang mereka.

Berdasarkan laporan Forbes, Sabtu (11/3/2023), SVB ditutup oleh regulator AS pada Jumat (10/3). Ternyata bank tersebut mengalami kerugian US$1,8 miliar (Rp 27,9 triliun).

  • Investor Panik Akibat SVB Tutup

Sejumlah perusahaan dan investor telah mendorong startup yang mereka danai untuk segera menarik dana dari bank tersebut. Kabar penutupan bank ini terutama memukul para perusahaan kecil.

"Saya benar-benar membeku," ujar seorang manajer. "Semua yang ada di sini lelah secara mental dan fisik."

Rasa panik ini juga terasa hingga China. Menurut laporan Tech Crunch, para investor di China telah menyebarkan artikel-artikel kasus SVB ini. Diketahui bahwa SVB beroperasi di China sejak 1999.

  • Kabar SVB Ditutup

Penutupan ini diperintahkan oleh California Department of Financial Protection and Innovation (DFPI). Pihak DPFI lantas menugaskan Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk menjaga deposit para klien SVB.

FDCI merupakan lembaga independen pemerintah AS yang bertugas menjaga sistem keuangan. Mereka mengasuransikan deposit/tabungan, mengawasi institusi finansial, serta melindungi konsumen.

Menurut rilis resmi FDIC, Silicon Valley Bank memiliki 17 cabang di California dan Massachussetts. Bank tersebut memiliki aset US$209 miliar pada Desember 2022 dan US$175,4 miliar total deposit.

  • Bagaimana dengan Uang Tabungan?

Pihak FDIC menegaskan bahwa depositor yang memiliki deposit yang terasuransi (insured deposit) bisa mengambil uang mereka pada Senin 13 Maret 2023. Kantor pusat dari SVB juga akan buka pada hari tersebut.

Sementara, klien Silicon Valley Bank yang tak punya deposit terasuransi akan mendapatkan dividen pada pekan depan, setelahnya mereka akan mendapat sertifikat sebagai bukti agar dana mereka dikembalikan setelah FDIC menjual aset-aset mereka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


CEO Silicon Valley Bank Jual Saham

Perubahan Struktural Perekonomian hingga Tingginya Kemiskinan
Ilustrasi Uang Credit: pexels.com/Alexander

Menurut laporan Forbes, pemimpin Silicon Valley Bank ternyata sudah menjual saham dengan jual besar pada akhir Februari lalu. Keuntungan mencapai puluhan miliar rupiah.

CEO Silicon Valley Bank Finance, Greg Becker, menjual hampir 12.500 saham miliknya seharga US$287 per lembar. Ia meraup US$3,6 juta (Rp 55,8 miliar). 

Kabar itu diungkap media Barron's beberapa jam setelah regulator di California mengumumkan penutupan bank. 

Forbes menyebut penutupan SVB merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis finansial 2008. Ironisnya, SVB mendapat gelar salah satu bank terbaik di AS versi Forbes. 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by SVB (@siliconvalleybank)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by SVB (@siliconvalleybank)

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by SVB (@siliconvalleybank)

Pada sebuah postingan di Instagram, SVB menyebut telah muncul di daftar terbaik Forbes selama lima tahun berturut-turut.

Pihak FDIC menyebut penutupan SVB merupakan yang pertama tahun ini di antara bank-bank yang diasuransikan oleh FDIC. 

 

US$1: Rp 15.503

Infografis Peringatan IMF dan Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Peringatan IMF dan Antisipasi Indonesia Hadapi Resesi Global. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya