Viral Video Turis Asing Bayar Cukur Rambut Rp 400 Ribu, Kementerian Malaysia Turun Tangan

Bermula dari video viral di TikTok, turis asing terlihat berdebat dengan tukang cukur di Malaysia setelah ditagih Rp 400 ribu untuk cukur rambut.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 13 Apr 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi barbershop atau tukang potong rambut. (Unsplash)
Ilustrasi barbershop atau tukang potong rambut. (Unsplash)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kementerian Perdagangan Domestik dan Biaya Hidup Malaysia (KPDN) sedang menyelidiki klaim bahwa seorang turis asing ditagih berlebihan untuk potong rambut di sebuah pangkas rambut di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kasus itu bermula dari video viral di TikTok yang menunjukkan pasangan dari Inggris bertengkar dengan tukang cukur setelah ditagih RM120 (405 ribu rupiah) untuk potong rambut. Menurut si turis, penduduk setempat kemudian memberi tahu mereka bahwa potongan rambut seharusnya paling mahal RM50 (168 ribu rupiah).

Dalam video yang telah ditonton lebih dari 700.000 kali, si tukang cukur terlihat menjelaskan bahwa ada potongan rambut murah untuk penduduk lokal tetapi tidak di daerah yang pernah dikunjungi turis.

The New Straits Times (NST) melaporkan, Menteri KPDN Salahuddin Ayub mengatakan pada Selasa 11 April 2023 bahwa pejabat dari kementerian telah diinstruksikan untuk menyelidiki tuduhan tersebut.

"Ketika saya mengetahui ada turis asing yang harus membayar RM120 untuk potong rambut, saya langsung memerintahkan petugas untuk menyelidiki," kata Ayub, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (13/4/2023).

"Kalau benar, mari kita pastikan bahwa mereka yang terlibat akan ditindak tegas. Tidak hanya mereka mengenakan biaya yang berlebihan, tetapi tindakan itu mencoreng nama baik Malaysia," lanjutnya.

"Sebagai tujuan wisata, kita harus menawarkan pelayanan terbaik dan harga yang wajar."

Direktur KPDN Kuala Lumpur Ariffin Samsudin juga bercerita bahwa ada pria Aljazair yang merupakan pekerja paruh waktu, secara lisan mengakui tentang biaya tinggi yang dikenakan untuk jasa cukur rambut pada wisatawan.

Ia menambahkan bahwa tidak ada label harga yang ditampilkan di tempat untuk layanan yang ditawarkan.

"Kami telah menghubungi pemilik bisnis dan mereka akan dipanggil ke kantor untuk penyelidikan lebih lanjut," kata Samsudin.

Ia juga mengatakan bahwa tukang cukur, serta pekerja Pakistan lainnya, telah diminta untuk memberikan pernyataannya.

Malaysia 'Serang Balik' Tiongkok, Tegaskan Hak Eksplorasi Minyak di Laut China Selatan

Ilustrasi bendera Malaysia (pixabay)
Ilustrasi bendera Malaysia. (Pixabay)

Bicara soal Malaysia, tidak lama ini Negeri Jiran itu mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen kuat untuk melindungi hak kedaulatan dan kepentingannya di Laut China Selatan pada Sabtu, 8 April 2023.

Komitmen itu mencuat setelah Beijing menyatakan keprihatinannya terkait proyek energi Malaysia yang dilakukan di wilayah sengketa, bagian laut yang diklaim sebagai teritori China.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Selasa (4/4/2023) bahwa China khawatir tentang aktivitas BUMN migas Malaysia, Petronas, di bagian Laut China Selatan yang menurut Malaysia adalah wilayahnya.

Anwar mengatakan ia terbuka untuk melakukan negosiasi dengan China terkait hal itu. Namun, pernyataan tersebut menuai kritik dari pihak oposisi, yang mengatakan Anwar mempertaruhkan kedaulatan Malaysia.

Kementerian Luar Negeri menegaskan dalam pernyataan pada Sabtu (8/4/2023) bahwa komentar Anwar tersebut menyiratkan keinginan Malaysia untuk menyelesaikan semua masalah terkait Laut China Selatan dengan cara damai dan tanpa mengorbankan posisi negaranya.

"Pemerintah Malaysia secara tegas dan tegas berkomitmen untuk melindungi kedaulatan, hak kedaulatan, dan kepentingan Malaysia di wilayah maritimnya di Laut China Selatan," kata kementerian itu, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (10/4/2023).

Baca selebihnya di sini...

1 WNI Mengemis di Malaysia Ditangkap, Terkuak Sindikat Pengemis Tinggal di Hotel

Ilustrasi pengemis. (Unsplash)
Ilustrasi pengemis. (Unsplash)

Kemudian, sebuah operasi Department of Social Welfare (Jabatan Kebajikan Masyarakat/JKM) Malaysia mengamankan 16 pengemis di Kuala Lumpur pada 21 Maret 2023.

Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya JKM untuk meredam maraknya aktivitas pengemis di ibu kota Malaysia itu.

Wakil Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Aiman Athirah Sabu, yang hadir dalam operasi itu mengatakan, karena reputasi ibu kota, banyak yang memilih mengemis di sana dan menghasilkan uang.

Direktur Jenderal JKM Norazman Othman melaporkan bahwa total uang yang dikumpulkan oleh semua pengemis selama penggerebekan berjumlah RM9.668 atau sekitar 32 juta rupiah.

Media Malaysia Kosmo! yang dikutip pada Kamis (30/3/2023), menulis bahwa dari orang yang ditangkap, ada seorang perempuan Indonesia berusia 24 tahun yang menggendong bayi laki-laki berusia 17 hari yang lahir pada 14 Maret. Ia ditangkap saat mengumpulkan sedekah di Masjid Jamek Kampung Melayu, perempuan itu mengatakan meski suaminya tidak setuju, ia tetap mengemis untuk mengisi waktu.

"Ia mengungkapkan bahwa ia memperoleh RM100 atau sekitar 340 ribu rupiah setiap hari tetapi menghabiskan RM40 (136 ribu rupiah) untuk naik Grab ke dan dari Masjid Jamek," lapor Kosmo!.

"Saya mendapatkan hampir RM100 sehari tetapi biaya transportasi Grab untuk pergi ke sini dan pulang adalah RM40. Saya tidak suka duduk di rumah, suami saya tidak membiarkan saya mengemis tetapi saya melakukannya untuk mendapatkan lebih banyak uang."

Baca selebihnya di sini...

Malaysia Targetkan Swasembada Susu pada 2025 Akibat Permintaan yang Terus Meningkat

Ilustrasi susu sapi. (Unsplash/SimonSkafar)
Ilustrasi susu sapi. (Unsplash/SimonSkafar)

Baru-baru ini juga, Malaysia menargetkan akan menjadi swasembada susu sepenuhnya pada 2025. Malaysia juga ingin meningkatkan hasil ternak dan membantu petani kecil ikut serta dalam produksi susu.

Saat ini, kurang dari separuh konsumsi susu tahunan negara itu diproduksi secara lokal, sedangkan sisanya diimpor.

Masyarakat Malaysia mengonsumsi sekitar 80 juta liter susu setiap tahun, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8 persen sejak 2010.

Negara tersebut membutuhkan setidaknya 30.000 ekor sapi lagi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat karena anak-anak yang didorong untuk minum susu segar di sekolah.

Preferensi diet konsumen juga berubah, banyak warga kini lebih memilih susu segar daripada susu kental, menurut pengamat.

Di Bangi, tepat di luar ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, beberapa peternakan memelihara ternak yang paling cocok untuk cuaca panas dan lembab di Malaysia, dilansir dari Channel News Asia, Senin (27/3/2023).

Hal itu termasuk persilangan Holstein Friesian, yang dikenal sebagai sapi perah dengan produksi tertinggi di dunia dan sapi Sahiwal yang toleran terhadap panas dari Pakistan.

"Anda tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk AC, jika rasnya benar," kata Khairul Hassan selaku kepala keuangan grup produsen susu Farm Fresh.

Baca selebihnya di sini...

Infografis Malaysia Legalkan Ganja untuk Medis. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Malaysia Legalkan Ganja untuk Medis. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya