Liputan6.com, Tokyo - Merek es krim mewah Jepang Cellato baru-baru ini telah mencetak Guinness World Record untuk es krim termahal di dunia dengan suguhan dekaden seharga US$ 6.700, setara dengan harga Rp99 juta per porsi.
Pada 25 April lalu, perwakilan Guinness Records mensertifikasi Byakuya, es krim baru Cellato yang kaya protein, sebagai es krim termahal yang ada di dunia.
Baca Juga
Mengutip dari ghanamma.com, Jumat (5/5/2023), es krim ini terdiri dari dasar dengan tekstur seperti beludru yang dibuat dengan susu, dua jenis keju, kuning telur, dan daun bawang sake, kemudian atasnya diberikan keju Parmigiano, truffle putih, minyak truffle, dan daun emas.
Advertisement
Gelato 'highest grade' memiliki rasa manis yang samar, serta ada rasa yang kompleks, dan tekstur yang halus juga terlihat mewah.Â
Es krim ini dikemas dalam kotak hitam bergaya, dan juga termasuk sendok logam buatan tangan yang dibuat oleh pengrajin Takeuchi di Fushimi, Kyoto, menggunakan teknik dan bahan yang digunakan dalam pembangunan kuil. Satu es krim Byakuya 130ml saat ini tersedia di situs web Cellato seharga US$6.700 (Rp99 juta).
Awalnya, kami mengira sendok logam yang disertakan dengan es krim Byakuya sebenarnya menggunakan bahan termahal, tetapi menurut PR Times, Guinness Records mengklarifikasi bahwa harga resmi mereka ¥873.400 (Rp95 juta) tidak termasuk sendok.
Rupanya, truffle putih yang digunakan untuk membuat es krim spesial ini berasal dari Alba, Italia, dan merupakan bagian dari batch berkualitas tinggi dengan harga US$14.900 (Rp218 juta).
Salah satu bahan paling menarik dari es krim termahal di dunia adalah ampas sake, sisa dari produksi sake yang terkenal dengan rasa buah dan teksturnya yang seperti pasta.
Es krim Byakuya tidak memiliki tanggal kedaluwarsa, tetapi jika Anda mampu membelanjakan US$6.700Â (Rp99 juta) untuk porsi 130 ml, Cellato merekomendasikan untuk memakannya dalam waktu 10 hari untuk menikmati rasa dan teksturnya secara maksimal.
Â
Â
Kentang Goreng Bertabur Emas hingga Jamur Truffle, Ini Menu Ala Sultan di Restoran AS
Bukan hanya Jepang saja yang menyajikan makanan mewah, di New York Ada menu tak biasa yang disajikan di sebuah restoran yang terletak di Manhattan's Upper East Side, New York City, Amerika Serikat.
Restoran Serendipity 3 mengklaim bahwa menu miliknya, yaitu burger seharga $295 (Rp 4,27 juta) dan es krim sundae seharga $1.000 (Rp 14,47 juta). Ditambah lagi dengan masakan haute, berupa sepiring kentang goreng seharga $200 (Rp 2,89 juta).
Ketiganya dianggap menjadi termahal di dunia. Klaim pun makin diperkuat oleh sertifikasi Guinness World Records sebagai rekor dunia. Diikuti pula pada 13 Juli, kentang goreng secara resmi menjadi yang termahal di muka Bumi ini.
"Serendipity benar-benar tempat yang menyenangkan. Biasanya orang-orang datang ke sini untuk merayakan suatu pesta. Terkadang ada juga menyendiri seakan ingin melarikan diri dari kenyataan hidup," terang Direktur Kreatif dan Koki Joe Calderone.
Advertisement
Kedai di Jerman Jual Es Krim Rasa Jangkrik, Berani Cicip?
Selain es krim buatan Jepang yang memiliki rasa jamur truffle, di Jerman sebuah kedai es krim memperluas menunya dengan penawaran yang unik dan mungkin membuat merinding bagi sebagian orang.
Kedai es krim bernama Eiscafe Rino ini menawarkan es krim rasa jangkrik dengan jangkrik kering di atasnya sebagai topping.
Es krim tersebut terbuat dari tepung jangkrik, krim kental, ekstrak vanila dan, madu. Kemudian, Micolino menambahkan jangkrik utuh kering.
Micolino memiliki kebiasaan menciptakan rasa yang jauh di luar preferensi khas orang Jerman. Menurutnya es krim rasa stroberi, cokelat, pisang, dan vanila sangat umum di Jerman.
Sebelumnya, ia pernah menawarkan hidangan sosis hati dengan es krim keju Gorgonzola, serta es krim berlapis emas seharga empat euro (65 ribu rupiah) per sendok.
Â
Micolino dapat menghasilkan es krim rasa jangkrik karena peraturan Uni Eropa (EU) yang mengizinkan penggunaan serangga dalam makanan.
Krisis Corona, Petani Bagikan Jamur Truffle Senilai Ratusan Juta Rupiah Secara Gratis
Berbicara mengenai jamur truffle, pada saat masa pandemi seorang petani jamur truffle di Inggris yang harus gigit jari karena tak dapat menjual hasil panennya.Â
Petani itu bernama Mike Collison yang memiliki hasil panen truffle lebih dari 37 ribu dolar AS atau setara Rp533 juta.Â
Mike menyampaikan, ia tak dapat menjual hasil panen ke restoran mewah. Maka dari itu, sang petani memberikan jamur bernilai tinggi tersebut kepada penduduk setempat secara gratis.
"Truffle biasanya dijual grosir ke restoran fine dining. Mereka meletakkan truffle sebagai hiasan di atas makanan atau membuat mentega dari itu. Kami menjual ke beberapa restoran lokal di Ludlow, Midlands dan beberapa di London," kata Mike.Â
Sang petani truffle melanjutkan, dirinya menjual kepada siapa pun yang akan menerima truffle. "Masalahnya adalah semua restoran ditutup dan baru saja dibuka kembali, jadi kami belum menjualnya," tambahnya.
Kendati demikian, Mike tetap optimis. Ia berharap dapat menjual hasil panen truffle ke restoran tahun ini, jika restoran buka dan mampu memberi truffle.
Advertisement