Beredar Video Viral 12 WNI di Myanmar Diperkerjakan Tak Manusiawi Minta Dipulangkan ke RI, Ini Respons KBRI Yangon

Berikut ini pernyataan KBRI Yangon perihal video viral 12 WNI di Myanmar yang meminta dipulangkan oleh Presiden Jokowi karena mengklaim dipekerjakan secara tak manusiawi.

oleh Tanti YulianingsihBenedikta Miranti T.V diperbarui 25 Mei 2023, 10:22 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 10:22 WIB
ponsel
ilustrasi mengecek handphone/Photo by Porapak Apichodilok from Pexels

Liputan6.com, Yangon - Beredar video viral di media sosial soal sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar yang meminta bantuan untuk dipulangkan ke Tanah Air. Video yang diunggah oleh akun Instagram @viralsekali itu diberi judul Viral.! 12 WNI di Myanmar minta dipulangkan karena dipekerjakan secara tak manusiawi.

"Cerita nya mirip seperti di fim Taxi Driver, ngeri sekali. Semoga bisa pulang ke Tanah Air," tulis akun @viralsekali yang dikutip Kamis (25/5/2023).

Dalam tayangan video tersebut, salah satu pemuda mewakili teman-teman yang lain berbicara di depan kamera. Ia mengatakan telah menunggu selama 5 bulan untuk dijemput dan dipulangkan ke Indonesia, namun tak kunjung ada proses pemulangan.

 

Atas nama teman-teman, pemuda WNI itu kemudian menyampaikan harapan untuk segera dievakuasi dengan alasan telah dipekerjakan dengan tidak manusiawi.

"Saya harap buat Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan teman-teman kami di sini kami meminta bantuan agar kami segera dipulangkan di lokasi KK 2 Garden Myanmar ini. Sampai sekarang ini kami belum ada di evakuasi pak. Saya minta dan teman-teman saya tolong bebaskan kami pak, karena kami di sini dipekerjakan secara tidak manusiawi dan intimidasi, dan kekerasan yang setiap harinya kami hadapi di sini," jelas pemuda itu melalui video yang beredar di media sosial melalui akun Instagram @viralsekali.

Saat dikonfirmasi perihal kabar permintaan pemulangan ke-12 WNI tersebut, pihak KBRI menyatakan tengah menelusuri lebih lanjut video tersebut.

"Kami masih melacak dan mencari info rincinya. Videonya minim info dan tidak sebutkan nama dan lokasi," ungkap Pihak KBRI Yangon saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat.

Hal itu juga ditegaskan oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha. "KBRI Yangon saat ini tengah mendalami hal ini dan mencari kontak para WNI," ucapnya kepada Liputan6.com.

Adapun dalam data sementara KBRI Yangon, tercatat sejumlah WNI berada di Myawaddy berdasarkan laporan yang masuk dari yang bersangkutan, keluarga, dan berbagai pemangku kepentingan terkait.

"Kami terus lakukan pencarian melalui jejaring lokal di tengah keterbatasan info dan akses serta sensitivitas politik dan keamanan di myanmar," imbuh pihak KBRI Yangon.

Pihak KBRI Yangon menuturkan, upaya kontak secara langsung saat ini juga tengah terkendala pembatasan yang dialami WNI.

"Hotline KBRI aktif setiap hari untuk menampung segala informasi yang dapat melengkapi data untuk proses selanjutnya. Sekiranya media massa dapat mendorong para WNI korban untuk menghubungi hotline KBRI Yangon +95 9503 7055," jelas pihak KBRI Yangon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Isi Lengkap Video Viral 12 WNI di Myanmar Minta Dipulangkan

Ilustrasi instagram, kata-kata
Ilustrasi instagram. (Photo by NeONBRAND on Unsplash)

"Buat Pak Presiden Jokowi Widodo kami berada di lokasi Myanmar KK 2 Garden. Sekarang kami sedang menunggu, dari tahun kemarin dari bulan 1, kami sudah diurus dari orang tua kami. Dari bulan 1 sampai bulan sekarang sudah 5 bulan ini kami tidak ada juga dijemput-jemput dari lembaga yang mengurus, tidak ada evakuasi sama sekalipun," ungkap salah satu pemuda mewakili teman-temannya di latar belakang dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @viralsekali. 

Pemuda itu juga merinci sejumlah lembaga terkait yang menurutnya berwenang untuk memproses kepulangan mereka ke Tanah Air.

"Kami rombongan 12 orang yang berada di KK 2 Garden Myanmar ini kami bekerja di Scammer Platform Indonesia dan sebagian temen-temen juga ada di platfotm lain. Buat Bapak Presiden, saya meminta tolong buat saya dan temen-temen saya agar kami cepat dievakuasi. Dari pihak Komnas HAM Ibu Anis Hidayah dan MPSK dan pihak KSP tidak ada sama sekalipun berkoordinasi dan tidak ada jawaban untuk mengevakuasi kami," jelasnya.

Atas nama teman-teman, pemuda itu kemudian menyampaikan harapan untuk segera dievakuasi dengan alasan telah dipekerjakan dengan tidak manusiawi.

"Saya harap buat bapak Presiden Joko Widodo dan teman-teman kami di sini kami meminta bantuan agar kami segera dipulangkan di lokasi KK 2 Garden Myanmar ini. Sampai sekarang ini kami belum ada di evakuasi pak. Saya minta dan teman-teman saya tolong bebaskan kami pak, karena kami di sini dipekerjakan secara tidak manusiawi dan intimidasi, dan kekerasan yang setiap harinya kami hadapi di sini," tutup penjelasan pemuda itu melalui video yang beredar di media sosial.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya