Jadi Kandidat World Expo 2030, Pemerintah Kota Busan: Kami Pakai Teknologi yang Ramah Lingkungan

Hwang hyun-ki selaku Overseas Expo Outreach Division dari Busan Metropolitan City memaparkan bahwa World Expo 2023 akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Jun 2023, 00:44 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2023, 00:44 WIB
Lokasi World Expo 2030 di North Port Area, Busan, Korea Selatan yang sedang dalam pembangunan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Lokasi World Expo 2030 di North Port Area, Busan, Korea Selatan yang sedang dalam pembangunan. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Busan - Hwang hyun-ki selaku Overseas Expo Outreach Division dari Busan Metropolitan City memaparkan bahwa World Expo 2023 akan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

"Aspek ramah lingkungan di Busan sudah kami miliki. Contohnya, dengan melakukan pembangunan kembali beberapa lokasi untuk dijadikan tempat pameran," kata hyun-ki kepada 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Busan, Kamis (1/5/2023).

"Dalam hal ini, Busan membangun banyak bangunan baru. Inilah mengapa kami sangat berbeda dari negara lain."

"Kami tidak membutuhkan transportasi baru, kami sudah punya, seperti kereta api untuk datang ke Busan."

Di sisi lain, hyun-ki menyebut penyelenggaraan ini didukung dengan teknologi yang mampu membuat ramah lingkungan.

"Kami tidak membutuhkan teknologi dari negara lain dalam aspek ramah lingkungan yang berarti Busan siap untuk menyelenggarakan World Expo."

Delegasi dan tamu dari seluruh dunia akan mendapatkan pemaparan lebih lanjut soal masa depan baru dengan melibatkan teknologi baru, seperti AI, IoT, dan 6G.

World Expo 2030 Busan akan menjadi festival global yang terbuka untuk semua orang.

Meski begitu, pemerintah Busan masih harus menunggu proses voting, lantaran statusnya masih harus bersaing dengan dua kota lain yaitu, Riyadh dan Roma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Korea Selatan Gelontorkan Dana Rp85,3 Triliun Untuk Penyelenggaraan World Expo 2030

Pemerintah Korea Selatan punya ambisi besar untuk jadi tuan rumah World Expo 2030. Tak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan untuk hajat besar tersebut mencapai US$ 5,72 miliar atau setara dengan Rp85.3 triliun (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Pemerintah Korea Selatan punya ambisi besar untuk jadi tuan rumah World Expo 2030. Tak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan untuk hajat besar tersebut mencapai US$ 5,72 miliar atau setara dengan Rp85.3 triliun (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Pemerintah Korea Selatan punya ambisi besar untuk jadi tuan rumah World Expo 2030. Tak tanggung-tanggung, biaya yang digelontorkan untuk hajat besar tersebut mencapai US$ 5,72 miliar atau setara dengan Rp85.3 triliun.

Pendanaan tersebut disampaikan oleh Hwang hyun-ki selaku Overseas Expo Outreach Division dari Busan Metropolitan City.

"Total dana yang digelontorkan adalah US$ 5,72 miliar," kata Hwang hyun-ki kepada 13 jurnalis yang terpilih dalam program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation, di Busan, Kamis (1/5/2023).

Busan punya tujuan besar untuk menjadi tuan rumah World EXPO 2030 dengan tema utama “Transforming Our World, Navigating Toward a Better Future”.

Di bawah tema utama ini, dipilih sub-tema untuk mengatasi tiga tantangan global yang meliputi:

  • Perubahan iklim
  • Transformasi digital
  • Ketimpangan antar negara

Setiap sub-tema ini berkorelasi dengan tiga pilar SDG PBB yaitu: manusia, planet, dan kemakmuran.

World Expo 2030 Busan akan memberikan kesempatan bagi semua negera untuk mengenali tantangan global dan memikirkan lingkungan serta cara hidup baru umat manusia.


Seputar Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea

Indonesian Next Generation Journalist Network (FPCI)
Indonesian Next Generation Journalist Network (FPCI)

Tahun ini, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama Korea Foundation kembali menyelenggarakan Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea Batch 2, setelah sukses di tahun sebelumnya.

Program ini merupakan wadah bagi jurnalis profesional di Indonesia untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.

Pada pembukaan dan workshop pertama Founder and Chairman of FPCI, Dino Patti Djalal menyampaikan sambutannya secara virtual.

Dino Patti Djalal menyambut ke-13 jurnalis terpilih dalam program tahun ini.

"Program ini terselenggara atas kerja sama FPCI bersama Korea Foundation. Tujuan utama program ini adalah membangun kemitraan strategis antara Indonesia-Korea lewat level people to people," kata Dino Patti Djalal, Jumat (26/8/2022).

"Indonesia dan Korea punya potensi luar biasa dan hubungan dekat. Ini jadi kesempatan luar biasa bagi jurnalis Indonesia tahu lebih dalam soal Korea. Ini akan jadi program yang menyenangkan. Nantinya para jurnalis akan mengunjungi Korea, dan peserta tahun sebelumnya telah mengunjungi Korea Selatan."

"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada jurnalis yang terpilih," ujar Dino Patti Djalal.

Infografis Hasil Utama KTT Korea Utara Korea Selatan
Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya