Liputan6.com, Beijing - Seorang jutawan China gagal dalam ujian masuk universitas untuk ke-27 kalinya. Pada Jumat (23/6/2023), Liang Shi (56) menemukan bahwa dia hanya meraih 424 poin dari 750 yang dibutuhkan untuk mendaftar ke universitas mana pun di China.
Hampir 13 juta orang mengikuti ujian tahun ini. Dan upaya Liang Shi mengejar pendidikan tinggi telah menarik perhatian media lokal.
Baca Juga
Liang Shi telah mengikuti ujian puluhan kali sejak tahun 1983. Dia mengatakan kepada media lokal bahwa dia kecewa dengan hasil tahun ini dan bertanya-tanya apakah dia dapat mewujudkan mimpinya.
Advertisement
"Saya dulu sempat mengatakan 'Saya tidak percaya bahwa saya tidak akan berhasil', tapi sekarang saya bingung," kata pria dari Sichuan itu kepada Tianmu News seperti dilansir BBC, Rabu (28/6/2023).
Gaokao, ujian masuk perguruan tinggi yang terkenal sulit, menguji para lulusan sekolah menengah terkait kemampuan bahasa Mandarin, matematika, bahasa Inggris, dan mata pelajaran lainnya.
Data pemerintah China menunjukkan hanya 41,6 persen kandidat ujian yang diterima di universitas atau perguruan tinggi pada tahun 2021.
Gaokao dipandang sebagai peluang sukses, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga miskin, di negara di mana gelar dianggap penting untuk mendapat pekerjaan baik. Tes ini telah menjadi titik fokus sistem pendidikan negara sejak 1950-an dan sempat ditangguhkan selama Revolusi Kebudayaan.
Sementara itu, Liang Shi mengatakan bahwa dia selalu bermimpi dapat diterima di universitas bergengsi dan menjadi seorang intelektual.
Ikut Ujian Pertama Tahun 1983
Setelah gagal dalam percobaan pertamanya pada tahun 1983 ketika dia berusia 16 tahun, Liang Shi melakukan berbagai pekerjaan sembari terus mengikuti ujian setiap tahunnya hingga 1992, ketika dia dianggap terlalu tua.
Setelah pabrik tempatnya bekerja bangkrut pada tahun yang sama, Liang Shi memulai bisnis grosir kayunya sendiri pada pertengahan tahun 1990-an dan dia segera menjadi pengusaha yang sukses dengan menghasilkan satu juta yuan dalam setahun.
Liang Shi pun kemudian memulai bisnis bahan bangunan.
Pada tahun 2001, ketika pemerintah China menghapus batasan usia untuk Gaokao, Liang Shi memulai kembali perjuangannya. Dia hanya melewatkan ujian tahunan jika sakit atau urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Saya pikir sangat disayangkan jika Anda tidak kuliah, hidup tidak lengkap tanpa pendidikan tinggi," ujar Liang Shi kepada sebuah media lokal pada tahun 2014.
Pada 7 Juni tahun ini, dia pun kembali mengikuti Gaokao. Demi fokus belajar, dia bahkan berhenti sejenak minum-minum dan meninggalkan hobinya bermain mahjong. Sayangnya, dia kembali gagal.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, ungkap Liang Shi, kali ini dia mulai merasa keok.
"Saya sedang mempertimbangkan apakah saya harus lanjut mengikuti tes," kata Liang Shi kepada Tianmu News. "Mungkin saya perlu merenungkannya."
Advertisement