Liputan6.com, New Delhi - Kementerian Dalam Negeri India akan menyelenggarakan Konferensi G20 tentang Kejahatan dan Keamanan di era NFT (Non-Fungible Tokens), Artificial Intelligence, dan Metaverse pada 13-14 Juli 2023 di Gurugram Haryana.
Konferensi dua hari ini akan mempertemukan negara-negara G20, sembilan negara undangan khusus, dan pakar domain di seluruh dunia untuk mempelajari tantangan kemajuan teknologi, dikutip dari laman The Print, Jumat (6/7/2023).
Baca Juga
Pada kesempatan ini akan ada partisipasi dari Kementerian dan Organisasi Pemerintah India, Kepala Sekretaris, Administrator negara bagian dan Wilayah Persatuan (UT), Direktur Jenderal Polisi Negara Bagian dan UT, pakar dunia maya dan pembicara tamu yang mewakili persaudaraan hukum hingga akademisi.
Advertisement
Acara ini akan diadakan dalam kemitraan dengan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi (MeitY), Kementerian Luar Negeri (MEA), Sekretariat Dewan Keamanan Nasional (NSCS) dan Biro Investigasi Pusat (CBI).
Sementara itu berdasarkan situs G20.org, KTT Kepala Negara G20 ke-18 di New Delhi akan menjadi puncak dari semua proses dan pertemuan G20.
Tanggal penyelenggaraan KTT G20 Kepala Negara yaitu pada 9-10 September 2023.
Agenda KTT G20 Pemimpin Dunia diadakan sepanjang tahun antara para menteri, pejabat senior, dan masyarakat sipil.
Deklarasi Pemimpin G20 akan diadopsi pada akhir KTT New Delhi, yang menyatakan komitmen Pemimpin terhadap prioritas yang dibahas dan disepakati selama pertemuan tingkat menteri dan kelompok kerja masing-masing.
Isu Iklim Jadi Fokus Utama
India secara resmi mengambil perannya sebagai ketua Kelompok 20 Ekonomi Terkemuka (G20) untuk tahun yang akan datang pada hari Kamis (1/12) dan menempatkan iklim sebagai prioritas utama kelompok tersebut.
Program-program untuk mendorong kehidupan dan keuangan yang berkelanjutan bagi negara-negara yang beralih ke energi bersih dan mengatasi dampak pemanasan dunia adalah beberapa bidang utama yang akan menjadi fokus India selama masa kepresidenannya, kata para ahli.
Beberapa pihak mengatakan India juga akan menggunakan posisi barunya untuk meningkatkan kredensial iklimnya dan bertindak sebagai jembatan antara kepentingan negara industri dan negara berkembang, dikutip dari VOA Indonesia.
Negara ini telah mengambil banyak langkah untuk mencapai sasaran iklimnya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi saat ini masih menjadi salah satu penghasil emisi gas terbesar di dunia.
Advertisement
Memajukan Rencana Iklim di KTT G20
G20, yang terdiri dari 20 ekonomi terbesar di dunia, memiliki kepresidenan bergilir yang bertanggung jawab atas agenda dan prioritas kelompok tersebut setiap tahunnya.
Para ahli yakin India akan menggunakan kepresidenan G20-nya untuk memajukan rencana iklim dan pembangunannya.
India telah meningkatkan kredensial iklimnya, dengan target-target domestiknya baru-baru ini untuk beralih ke energi terbarukan yang lebih ambisius daripada target-target yang diajukannya ke PBB sebagai bagian dari Perjanjian Paris, yang mengharuskan negara-negara menunjukkan bagaimana mereka berencana membatasi pemanasan hingga target suhu yang ditetapkan pada tahun 2015.