Kisah Pelaut Australia dan Anjingnya, Selamat Usai Terombang-ambing Dua Bulan di Samudera Pasifik

Seorang pelaut Australia dan anjing setianya baru-baru ini berhasil diselamatkan setelah bertahan hidup selama dua bulan terombang-ambing di Samudera Pasifik. Bagaimana ia bertahan hidup? Ini kisahnya.

oleh Erina Putri diperbarui 21 Jul 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2023, 07:00 WIB
Tim Shaddock, berusia 54 tahun yang ditemukan di laut
Tim Shaddock, berusia 54 tahun yang ditemukan bersama anjingnya di samudra pasifik. (Dok: 9 NEWS)

Liputan6.com, Papeete - Tim Shaddock yang berusia 54 tahun, dan anjingnya, Bella, berangkat dari Meksiko menuju French Polynesia pada bulan April, tetapi beberapa minggu setelah memulai perjalanan sejauh 6.000 km tersebut, kapal katamarannya rusak parah akibat diterjang badai, dan mereka tak punya cara untuk melanjutkan pelayaran.

Dilansir dari Oddity Central, Jumat (21/7/2023), badai itu juga merusak semua perangkat elektronik, sehingga pria asal Sydney ini tak memiliki cara untuk menghubungi siapapun untuk meminta pertolongan, atau bahkan memasak makanan persediaannya.

Terakhir kali Shaddock melihat tanah kering adalah pada awal Mei, saat ia berlayar keluar dari Laut Cortez menuju Samudera Pasifik saat bulan purnama. 

Sejak saat itu, ia dan anjingnya terombang-ambing di Pasifik, berlindung dari matahari di bawah kanopi, makan ikan mentah, dan minum air hujan.

"Selama dua bulan di laut, saya telah mengalami ujian yang sangat sulit, dan saya sangat membutuhkan istirahat dan makanan yang baik karena saya sendirian di laut dalam waktu yang lama," ujar Tim Shaddock setelah ditemukan dan diselamatkan.

"Saya telah kekurangan makanan selama waktu yang lama... Saya mendapat perawatan medis yang baik, dan saya dalam perawatan yang sangat baik."

Ketika ditanya mengapa ia berangkat dari Meksiko menuju French Polynesia pada bulan April, pelaut Australia tersebut tidak dapat menjawab dengan jelas. 

Ia hanya mengatakan bahwa ia menyukai berlayar dan "orang-orang di laut". Tentang bagaimana ia menghabiskan waktu selama dua bulan di laut, ia mengatakan bahwa ia sibuk memperbaiki berbagai hal di kapal dan kadang-kadang berenarng di air.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diselamatkan oleh Helikopter Kapal Tuna

Tim Shaddock, berusia 54 tahun yang ditemukan di laut
Tim Shaddock, berusia 54 tahun yang ditemukan bersama anjingnya di samudra pasifik. (Dok: Oddity Central)

Pertolongan di depan mata saat ia melihat helikopter kapal tuna terbang di kejauhan, itu adalah pertanda pertama kali ia melihat manusia dalam tiga bulan terakhir. 

Untungnya, helikopter tersebut juga melihatnya, dan setelah pilot melemparkannya minuman, helikopter pergi lalu kembali dengan sebuah perahu cepat dari kapal penangkap ikan María Delia. 

Kedua pengembara tersebut dilaporkan berada dalam keadaan yang memprihatinkan dan membutuhkan perawatan medis.

Bella, anjing yang menumpang di kapal katamaran, menjadi favorit di antara kru María Delia. 

Menariknya, Tim Shaddock mendapatkan Bella saat ia berkeliling di Meksiko, karena meskipun ia mencoba mencarikan rumah untuknya, Bella tetap mengikutinya ke manapun ia pergi. Bahkan saat diselamatkan, Bella enggan meninggalkan kapal sebelum ia pergi.

Tim Shaddock mengatakan bahwa ia sangat ingin kembali ke keluarganya di Australia, tetapi ia menyebutkan bahwa Bella tidak akan pergi bersamanya. Sebaliknya, salah satu anggota kru María Delia akan mengadopsinya.

"Untuk kapten dan perusahaan perikanan yang menyelamatkan hidup saya, saya sangat berterima kasih. Saya masih hidup, dan saya tidak benar-benar berpikir saya akan bertahan," ucap Shaddock. 

Setelah ditemukan secara kebetulan lebih dari 2.000 kilometer dari pantai terdekat, ia begitu berterima kasih.


Terombang-ambing di Laut dan Diselamatkan Berkat Balon

Ilustrasi tenggelam
Ilustrasi tenggelam. (Liputan6.com)

Kisah ajaib tentang manusia yang mampu selamat dari lautan juga dialami oleh seorang pria Prancis berusia 62 tahun yang bertahan selama 16 jam di laut dengan menggunakan gelembung udara di dalam kapalnya yang terbalik.

Kapal sepanjang 12 meter, yang berlayar dari ibu kota Portugal, Lisbon, mengirimkan sinyal darurat pada Senin 1 Agustus 2022 malam dari Samudra Atlantik pukul 20.23 waktu setempat. 14 mil (22,5 km) dari Kepulauan Sisargas, dekat wilayah Galicia barat laut Spanyol.

Sebuah kapal penyelamat yang membawa lima penyelam serta tiga helikopter berangkat untuk mencari dan menyelamatkan pria yang tak disebutkan identitasnya itu.

Penjaga pantai Spanyol menemukan perahu yang terbalik, tetapi kondisi laut yang terlalu ganas menjadi kendala untuk menyelamatkannya - jadi si pelaut harus menunggu sampai pagi.

Kelangsungan hidup pria itu "mendekati hal yang mustahil", kata penyelam penjaga pantai seperti dikutip dari BBC, Kamis (4/8/2022).

Seorang penyelam kemudian menuju lambung kapal untuk mencari tanda-tanda kehidupan dan pria itu merespons dengan membenturkan sesuatu dari dalam.

Lautnya bergejolak dan matahari sudah terbenam, jadi tim penyelamat menempelkan buoyancy balloons, balon daya apung ke kapal untuk mencegah tenggelam dan menunggu sampai pagi.


Sampah Selamatkan Pria Tua Ini

Ilustrasi Tenggelam
Ilustrasi Tenggelam (pixabay.com)

Bicara soal diselamatkan oleh benda, ada juga seorang pelaut yang jatuh dari kapal ke laut yang selamat berkat "sepotong sampah". Pria itu adalah Vidam Perevertilov yang luntang lantung selama 14 jam di dalam air.

Insiden itu bermula setelah ia jatuh dari kapal kargo di Samudra Pasifik, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (25/2/2021).

Pria berusia 52 tahun itu tidak mengenakan jaket pelampung dan memilih untuk berenang beberapa kilometer dari lokasi kejadian guna menyelamatkan hidupnya di laut.

"Dia tampak sekitar 20 tahun lebih tua dan sangat lelah tetapi dia masih hidup," kata putranya bernama Marat kepada situs berita Selandia Baru Stuff.

Perevertilov adalah kepala insinyur asal Lithuania. Setelah berjuang untuk tetap mengapung sampai matahari terbit, Perevertilov melihat bintik hitam di cakrawala dan memutuskan untuk berenang ke arahnya.

"Saya tidak berlabuh ke manapun, yang saya temukan itu hanya sepotong sampah laut," katanya.

Bahaya Sampah Plastik di Laut
Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya