Liputan6.com, Lisbon - Paus Fransiskus pada minggu depan akan melakukan lawatan selama lima hari ke Portugal, di mana skandal terkait pelecehan seks di Gereja Katolik yang meletus awal tahun ini masih membayangi.
Satu panel ahli melaporkan pada Februari bahwa setidaknya 4.815 anak laki-laki dan perempuan Portugis telah dilecehkan sejak 1950, sebagian besar berusia 10-14 tahun.
Baca Juga
Sebelum temuan mereka yang mencengangkan, para pejabat senior gereja Portugis menyatakan bahwa hanya ada sedikit kasus yang terjadi, dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (27/7/2023).
Advertisement
Para pejabat gereja ragu-ragu atas isu-isu sentral seperti reparasi bagi para korban dan apakah akan menangguhkan sekitar dua lusin anggota aktif dari kependetaan yang disebutkan dalam laporan panel setebal 500 halaman itu.
Skandal itu adalah urusan yang belum selesai di Portugal, di mana Paus Fransiskus akan menghadiri Hari Pemuda Sedunia internasional. Ratusan ribu orang dari seluruh dunia akan hadir dalam acara tersebut.
Ketika panel ahli membacakan dengan lantang sebagian kisah mengerikan yang mereka kumpulkan dari anak-anak korban pelecehan seks yang baru ditemukan di Gereja Katolik Portugis, para uskup senior negara itu tampak merasa tidak nyaman duduk di kursi mereka di barisan depan.
Â
Paus Fransiskus Akan Bertemu Korban
Meskipun skandal itu tidak disebutkan dalam agenda resmi Paus, ia diperkirakan akan bertemu para korban dalam kunjungannya selama lima hari itu.
Fakta bahwa pertemuan itu bahkan tidak ada dalam program resmi adalah sesuatu yang dikritik oleh sejumlah korban.
Lebih lanjut, para korban mengatakan bahwa pada Hari Pemuda Sedunia seharusnya kasus-kasus pelecehan seks menjadi prioritas untuk dibicarakan di antara para pemuda.
Advertisement