Pencarian Korban Kebakaran Maui Hawaii Kian Intensif, Korban Tewas Diperkirakan Meningkat

Tim pencarian dan penyelamatan serta pemadam kebakaran turun membantu upaya dalam menemukan para korban yang masih banyak belum ditemukan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Agu 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 12:00 WIB
Kebakaran Hutan di Hawaii
Beberapa komunitas Hawaii terpaksa mengungsi dari kebakaran hutan yang menghancurkan setidaknya dua rumah pada Selasa. (Matthew Thayer/The Maui News via AP)

Liputan6.com, Hawaii - Upaya pencarian korban kebakaran Hawaii kini dilakukan semakin intensif dengan mengerahkan dukungan tambahan dari para ahli dan tim forensik.

Dilansir BBC, Minggu (13/8/2023), sebanyak 80 orang telah dipastikan tewas namun jumlahnya diperkirakan masih akan terus meningkat lantaran ratusan lainnya belum ditemukan. Sementara para korban selamat saat ini berada di tempat penampungan darurat. 

Upaya pemadaman kebakaran juga masih berlanjut di beberapa bagian Pulau Maui, termasuk di sekitar kota Lahaina yang habis dilalap api.

Pejabat Senior Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Jeremy Greenberg mengatakan bahwa dukungan tambahan yang dilakukan termasuk tim pencarian dan penyelamatan serta pemadam kebakaran.

"Prioritas nomor satu mutlak adalah keselamatan korban," katanya.

Greenberg menambahkan bahwa sementara hampir 1.000 orang masih belum dihubungi, beberapa di antaranya kemungkinan aman namun berada di luar jangkauan karena sejumlah alasan.

Sementara itu, anjing pelacak terlatih turut mendeteksi korban di bawah reruntuhan pasca kebakaran.

Rumah dan Gedung Habis Terbakar

Kebakaran Hutan Hawaii
Sejauh ini, diperkirakan sebanyak 1.000 bangunan hangus terbakar dan membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal. (AP Photo/Rick Bowmer)

Sejauh ini, diperkirakan lebih dari 2.000 bangunan rusak atau hancur sejak kebakaran terjadi awal pekan ini. Sebagian besar merupakan rumah di daerah Lahaina. 

Sementara jalan utama menuju Lahaina sempat dibuka untuk warga pada Sabtu kemarin, jalanan tersebut rencananya akan ditutup kembali. 

Jalan Kahakuloa yang meskipun dibuka, disebut terlalu berbahaya untuk dilintasi. 

"Kami tidak bisa mengemudikan truk ini ke sana. Itu tebing," kata seorang warga bernama Ruth Lee, yang mencoba membawa perbekalan untuk keluarganya yang tertinggal.

Sejumlah warga marah atas keputusan menutup jalan utama karena berpotensi membuat para penyintas menjadi tunawisma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya