Topan Lan Hantam Jepang Hari Ini, KJRI Osaka Imbau WNI Tetap di Rumah

Menurut data imigrasi Jepang, terdapat 26.943 WNI yang menetap di sekitar wilayah terdampak Topan Lan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Agu 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2023, 15:30 WIB
Pejalan kaki mencoba berlindung dari angin dan hujan saat mereka menyeberang jalan di depan Stasiun Osaka pada 15 Agustus 2023, saat Badai Tropis Lan menerjang pulau utama Honshu pada malam hari.
Pejalan kaki mencoba berlindung dari angin dan hujan saat mereka menyeberang jalan di depan Stasiun Osaka pada 15 Agustus 2023, saat Badai Tropis Lan menerjang pulau utama Honshu pada malam hari. (Dok: STR / JIJI Press / AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Topan Lan mendarat di Jepang hari ini, Selasa 15 Agustus 2023. Pihak KJRI Osaka kemudian mengeluarkan imbauan bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah terdampak untuk tetap di rumah.

Kantor perwakilan Indonesia itu juga menutup layanan operasinya pada hari ini.

Sebagian besar wilayah yang terdampak merupakan wilayah kerja KJRI Osaka. 

"Sehubungan dengan peringatan otoritas Jepang terkait puncak Taifun No. 7 yang diperkirakan melanda wilayah Kansai pada 15 Agustus 2023 dan mengantisipasi terhentinya layanan moda transportasi, pelayanan publik di loket KJRI Osaka akan tutup pada Selasa, 15 Agustus 2023," bunyi pernyataan yang dirilis di Instagram @IndonesiainOsaka.

Selain itu, KJRI Osaka juga mengimbau agar para WNI selalu berhati-hati, mengikuti perkembangan berita dan arahan pemerintah Jepang serta tetap terhubung dengan sesama WNI

Lantaran layanan transportasi juga dihentikan akibat peringatan topan, para WNI sebelumnya juga telah diimbau untuk menyediakan stok bahan pangan dan obat-obatan.

"Sehubungan dengan mayoritas sarana transportasi yang tidak beroperasi, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar rumah atau tempat tinggal serta menyediakan kebutuhan-kebutuhan dasar yang diperlukan, seperti makanan dan obat-obatan," ujar Konsulat Jenderal RI Osaka, Diana Sutikno, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (15/8/2023). 

Diana mengatakan, menurut data imigrasi Jepang, terdapat 26.943 WNI yang menetap di sekitar wilayah terdampak topan.

"Jumlah riil tersebut akan lebih besar karena belum termasuk WNI yang berwisata," tambahnya. 

Sejauh ini, Diana mengatakan bahwa para WNI tersebut dalam kondisi aman. Meski kantor pelayanannya tutup pada hari ini, ia juga menyebut bahwa KJRI Osaka tetap tersedia dan dapat dihubungi oleh WNI yang membutuhkan bantuan. 

"KJRI telah mengaktifkan berbagai saluran komunikasi (berbagai kanal sosial media dan nomor hotline telepon atau WhatsApp) untuk WNI melaporkan dalam kondisi darurat. Hingga saat ini belum terdapat laporan WNI yang terdampak," imbuhnya. 

KJRI Osaka, sebut Diana, terus memantau perkembangan Topan Lan dan kondisi para WNI. 

 

 

Dampak Topan Lan

Topan Lan
Topan Lan bergerak ke utara di dekat Kepulauan Ogasawara. Sistem ini dapat membawa angin yang merusak, hujan deras, gelombang badai, dan laut yang ganas. (AP Photo/Philip Fong)

Topan Lan, yang mendekat dari Samudra Pasifik, mendarat di ujung selatan Prefektur Wakayama, sekitar 400 km barat daya Tokyo, menerjang sebagian besar Jepang tengah dan barat dengan hujan lebat dan angin kencang.

Akibatnya, hampir 900 penerbangan dibatalkan di Jepang dan 240.000 orang diperintahkan untuk mengungsi karena topan yang bergerak lambat mendarat di Jepang barat pada Selasa pagi, memutus aliran listrik ke puluhan ribu rumah.

Pihak berwenang mengeluarkan peringatan banjir dan tanah longsor. Selain itu beberapa tornado juga dilaporkan terbentuk.

Pihak berwenang mengatakan mereka telah mendirikan pusat evakuasi di gedung-gedung yang aman dan dataran tinggi bagi penduduk di 11 prefektur yang diminta oleh Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang untuk mencari perlindungan.

Selain gangguan penerbangan, hujan dan angin yang berbahaya memaksa penutupan beberapa jalan dan penangguhan puluhan layanan kereta api.

Terjadi Setelah Topan Khanun

Topan Lan
Informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang, Topan Lan dengan intensitas angin topan yang sangat kuat. Bergerak mengarah ke utara dengan kecepatan 10 km per jam (6 knot). (AP Photo/Philip Fong)

Topan ini datang beberapa hari setelah Topan Khanun melanda Jepang selama puncak musim liburan Obon, ketika banyak pabrik tutup dan penduduk kota kembali ke kota dan desa asal mereka.

Selama 24 jam ke depan, wilayah Tokai tengah – markas Toyota Motor – diperkirakan akan mendapatkan curah hujan sekitar 350 mm, hampir tiga kali curah hujan rata-rata bulan Agustus.

Tayangan televisi menunjukkan aliran sungai yang deras dan meluap. Rumah dan bisnis mengalami kerusakan air di Kota Nara dan media melaporkan beberapa orang terlempar oleh angin dan terluka.

Sementara itu, pemadaman listrik melanda hampir 90.000 rumah tangga di Jepang tengah dan barat, menurut utilitas regional. Seven & i Holdings mengatakan sekitar 210 gerai toko swalayan 7-Eleven ditutup untuk memastikan keamanan.

Topan Lan memiliki kecepatan angin 150 km per jam dan bergerak ke barat laut melintasi bagian barat pulau utama Honshu dengan kecepatan sekitar 15 km per jam. Diperkirakan mencapai Laut Jepang pada Rabu 16 Agustus pagi dan bergerak ke utara, menurut Badan Meteorologi Jepang.

Picu Kekacauan Perjalanan Liburan

Pejalan kaki berjalan dengan payung mereka di tengah hujan di distrik Ginza Tokyo pada 13 Agustus 2023, saat Topan Lan menuju pulau utama Jepang Honshu.
Pejalan kaki berjalan dengan payung mereka di tengah hujan di distrik Ginza Tokyo pada 13 Agustus 2023, saat Topan Lan menuju pulau utama Jepang Honshu. (Dok: Philip FONG / AFP)

Topan Lan yang bergerak lambat membuat pendaratan di Semenanjung Kii di Jepang barat pada hari Selasa, membawa hujan deras, mengganggu layanan udara, jalan dan kereta api dan menyebabkan malapetaka bagi pelancong domestik dan internasional selama liburan musim panas.

Laporan Kyodo News menyebut, sekitar 650 orang terpaksa bermalam di Bandara Kansai, yang terletak di pulau buatan di Teluk Osaka, setelah akses kereta api dan jalan terputus akibat topan. Banyak orang harus tidur di lobi bandara, dan operator fasilitas membagikan kantong tidur dan air kepada mereka yang terdampar di sana.

Seorang wanita berusia 65 tahun yang tampak lelah dari Taiwan berkata, "Saya tidak mengharapkan hal seperti ini."

Seorang mahasiswa berusia 22 tahun dari Okinawa, yang mengatakan dia menyerah pada harapannya untuk jalan-jalan di Kyoto, mengeluh bahwa semalam di bandara dingin karena cuaca dan AC.

Stasiun shinkansen besar seperti Stasiun JR Shin-Osaka, yang biasanya dipadati wisatawan selama liburan tahunan musim panas Bon (Obon), sebagian besar sepi.

Infografis Musim Hujan Datang, La Nina Mengintai. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Musim Hujan Datang, La Nina Mengintai. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya