Liputan6.com, Teheran - Iran membebaskan visa untuk turis asing dari 33 negara, termasuk Indonesia. Tujuan kebijakan tersebut adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dan menarik lebih banyak pengunjung dari negara-negara seluruh dunia.
Dilansir kantor berita IRNA, Sabtu (16/12/2023), Menteri Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Iran Ezzatollah Zarghami mengatakan upaya tersebut juga diambil untuk menetralisir kampanye Iranofobia.
Baca Juga
Iran sebelumnya telah memiliki program bebas visa bagi pengunjung dari Turki, Republik Azerbaijan, Oman, China, Armenia, Lebanon, dan Suriah.
Advertisement
Berikut adalah 33 negara yang kini bebas visa untuk mengunjungi Iran:
- India
- Federasi Rusia (dalam kunjungan kelompok)
- Uni Emirat Arab
- Bahrain
- Arab Saudi
- Qatar
- Kuwait
- Lebanon
- Uzbekistan
- Kyrgyzstan
- Tajikistan
- Tunisia
- Mauritania
- Tanzania
- Zimbabwe
- Mauritius
- Seychelles
- Indonesia
- Brunei Darussalam
- Jepang
- Singapura
- Kamboja
- Malaysia
- Vietnam
- Brasil
- Peru
- Kuba
- Amerika Serikat
- Venezuela
- Bosnia dan Herzegovina
- Serbia
- KroasiaÂ
- Belarus
China Berlakukan Bebas Visa bagi 6 Negara
Selain Iran, China juga sedang menguji coba perjalanan bebas visa bagi warga negara dari Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, dan Malaysia selama satu tahun.
Hal tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri China pada akhir November 2023.
Mulai Desember hingga 30 November 2024, pemegang paspor biasa dari negara-negara tersebut dapat melakukan bisnis atau bepergian ke China tanpa visa hingga 15 hari.
"Hal ini untuk membantu mendorong pembangunan berkualitas tinggi dan keterbukaan China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, seperti dilansir BBC.
Advertisement
Malaysia Terapkan Bebas Visa bagi China dan India
Selain itu, Malaysia juga menerapkan kebijakan bebas visa bagi warga negara China dan India selama 30 hari, terhitung mulai 1 Desember. Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian.
Pengumuman tersebut disampaikan Anwar pada Minggu (26/11), saat pidato penutupnya pada hari terakhir kongres Parti Keadilan Rakyat (PKR) yang menandai tahun pertama pemerintahan persatuannya berkuasa.
Selengkapnya di sini...