Saat Laos Ambil Alih Kepemimpinan ASEAN, Ketegangan Tetap Tinggi di Laut China Selatan-Terobosan Konflik Myanmar Belum Terlihat

Kini Laos, negara termiskin dan salah satu negara terkecil di blok ASEAN, telah menjadi ketua bergilir regional tersebut. Sebelumnya Indonesia yang memimpin.

oleh Tim Global diperbarui 27 Jan 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 19:30 WIB
Kapal Garda Pantai China menghalangi penjaga pantai Filipina BRP Cabra saat kapal tersebut mencoba menuju Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang disengketakan pada 22 Agustus 2023. (AP)
Kapal Garda Pantai China menghalangi penjaga pantai Filipina BRP Cabra saat kapal tersebut mencoba menuju Second Thomas Shoal di Laut China Selatan yang disengketakan pada 22 Agustus 2023. (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2023 lalu Indonesia memimpin keketuaan ASEAN. Pada periode itu, ada harapan besar bahwa Indonesia akan mampu membuat terobosan signifikan dalam kedua isu besar yakni Laut China Selatan dan konflik Myanmar.

Ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan antara China dan beberapa negara Asia Tenggara semakin sering memicu konfrontasi langsung. Pertempuran di Myanmar melawan pemerintah militer yang merebut kekuasaan tiga tahun lalu terus memburuk sehingga sebagian besar orang mengatakan negara itu kini berada dalam perang saudara.

Indonesia diharapkan dapat menggunakan pengaruhnya sebagai negara terbesar di blok itu, namun pada kenyataannya hanya sedikit kemajuan yang dicapai.

"Ada begitu banyak harapan ketika Indonesia memulai masa kepresidenannya dan sebagian dari harapan tersebut gagal,” kata Shafiah Muhibat, pakar Pusat Kajian Strategis dan Internasional di Jakarta seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (27/1/2024).

Kini Laos, negara termiskin dan salah satu negara terkecil di blok itu, telah menjadi ketua bergilir ASEAN.

Ketika para menteri luar negeri berkumpul di Luang Prabang untuk pertemuan tingkat tinggi pertama tahun 2024 ini pada akhir pekan lalu, banyak yang pesimistis bahwa ASEAN dapat mengatasi tantangan-tantangan terbesarnya agar tidak memburuk dan berkembang.

“Jadi dengan pindahnya keketuaan ke Laos, saya kira ekspektasi terhadap apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh Laos itu cukup rendah," imbuh Shafiah Muhibat.

 

Belum Ada Terobosan Indonesia untuk Konflik Myanmar

FOTO: Aksi Nyala Lilin Solidaritas untuk Rakyat Myanmar
Sejumlah aktivis tabur bunga dalam aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar di depan Kantor ASEAN, Jakarta, Jumat (12/3/2021). Aktivis mengutuk semua aktivitas junta militer yang berubah menjadi tindakan kekerasan di Myanmar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Setelah militer menguasai Myanmar pada Februari 2021 dari pemerintahan Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, ASEAN – yang terdiri dari Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Brunei, dan Laos – muncul dengan rencana “Konsensus Lima Poin” untuk perdamaian.

Pimpinan militer di Myanmar sejauh ini mengabaikan rencana tersebut. Indonesia, kata Shafiah Muhibat, meski mengklaim telah melakukan lebih dari 180 pertemuan dengan para pemangku kepentingan di Myanmar, tidak mampu mencapai terobosan.

Rencana ASEAN itu menyerukan penghentian segera kekerasan, dialog antara semua pihak terkait, mediasi oleh utusan khusus ASEAN, penyediaan bantuan kemanusiaan melalui saluran ASEAN, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

KTT ASEAN Jakarta 2023, Indonesia Dapat Apa?

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam sebuah video sambutan acara UAE-Indonesia Economic Forum yang digelar pada Kamis (21/9/2023). 
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid. 

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan arti penting dalam keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN Jakarta 2023 ini, termasuk ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).

"Yang kita yang kita ingin tunjukkan pada dunia, apa sih yang kita harus fokus saat ini? Kalau soal politik boleh kita bicara, tapi ekonomi menjadi kunci (isu utama). Kenapa? Karena ekonomi berhubungan dengan kesejahteraan, tentang berbagi kesejahteraan yang bersama sama (antara negara ASEAN)," kata Arsjad kepada wartawan usai menghadiri ASEAN Business & Invesment Summit ke 2 di Sultan Hotel, Jakarta Senin (4/9/2023).

Arsjad pun menyoroti nilai tambah dari bonus demografi Indonesia sebagai sebuah negara yang mempunyai 265 juta jiwa penduduk.

"Indonesia juga merupakan salah satu founder ASEAN dari awal, juga mempunyai sumber daya alam, sumber daya manusia, dan demokrasi" ujarnya.

"Jadi ini (untuk) mendorong semua negara di Asia juga melihat (potensi) kita," katanya.

Namun, Arsjad mengungkapkan, keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN tahun ini mencetak sejarah. Karena untuk pertama kalinya tahun ini, Indonesia memberikan kesempatan kepada berbagai pihak di komunitas bisnis, yaitu pengusaha, swasta, dan organisasi ekonomi untuk ikut berkolaborasi dalam memajukan roda perekomonian ASEAN.

"Selama ini hanya pemerintah (yang terlibat) dari mulai lahirnya ASEAN. Baru tahun ini dalam keketuaan Indonesia, kita membuat yang namanya ASEAN Cooperator. Atau yang kita namakan public partnership yang nyata," ungkapnya.

"Makanya waktu dalam pertemuan kemarin dengan para pemimpin perusahaan dan pengusaha dari berbagai negara anggota, akan diadopsi join komite Aantara pemerintah dan pihak swasta. Nah ini akan membuat sejarah," beber Arsjad.

Jokowi Ingin Pemimpin Negara ASEAN Lebih Berani dan Gesit

Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Dok. Instagram terverifikasi @jokowi)

Sedangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak para pemimpin negara ASEAN untuk lebih bekerja keras, berani, dan gesit demi mewujudkan ASEAN sebagai epicentrum of growth. Terlebih, kata Jokowi, saat ini tantangan dunia semakin besar.

"Semua dari kita menyadari besarnya tantangan dunia saat ini di mana kunci utama untuk menghadapinya adalah kesatuan dan sentralitas ASEAN," kata Jokowi saat membuka KTT ASEAN 2023 sesi pleno Senayan JCC Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Arah ASEAN jelas, menjadi epicentrum of growth, modal ASEAN besar untuk meraihnya. Tapi ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit," sambungnya.

Selain itu, dia menyampaikan ASEAN membutuhkan strategi taktis jangka panjang yang relevan sesuai harapan rakyat. Strategi ini harus untuk 20 tahun ke depan, hingga tahun 2045.

"Dan saya mengapresiasi dukungan negara anggota ASEAN dalam pembahasan ASEAN concord ke-empat," ujarnya.

Jokowi menuturkan, ASEAN sebagai bagian dari kawasan Indopasifik terus konsisten bekerja keras. Mulai dari, menggunakan pendekatan inklusif, melalui kerja sama sekretariat ASEAN dengan secretariat Pacific Island Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA), hingga pendekatan ekonomi dan pembangunan melalui ASEAN Indopasific Forum.

"Sehingga ASEAN bisa berdampak bagi rakyatnya dan juga bagi dunia," ucap Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi menyebut ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab yang besar pada ratusan juta jiwa rakyat. Kendati harus berlayar di tengah badai, para pemimpin ASEAN harus memastikan kapal mampu terus melaju dan berlayar.

"Dan kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri untuk mewujudkan perdamaian, mewujudkan stabilitas, mewujudkan kemakmuran bersama," tutur Jokowi.

Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis KTT ASEAN Ke-43 2023 Digelar di Jakarta. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya