WHO Sebut Sistem Kesehatan di Gaza Sangat Kritis

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, adalah rumah sakit terbaru yang menjadi sasaran operasi militer Israel dan kini telah berhenti beroperasi.

oleh Tim Global diperbarui 22 Feb 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 09:00 WIB
Potret Kondisi Pengungsi Palestina di Kota Rafah
Para wanita dan anak-anak mengantre untuk mendapatkan air di Rafah, wilayah selatan Jalur Gaza pada 9 Februari 2024. (Mohammed ABED/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza sudah sangat kritis.

Hal itu dilaporkan pada hari Selasa (20/2/2024) seiring fasilitas kesehatan di seluruh daerah kantong Palestina itu berhenti berfungsi, meningkatnya pembatasan akses, berkurangnya persediaan medis, serta pengurangan bantuan kemanusiaan lainnya yang dibutuhkan untuk merawat para pasien.

Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza Selatan, adalah kasus terbaru. Rumah sakit yang menjadi sasaran operasi militer Israel itu kini berhenti beroperasi.

WHO, bersama Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), serta Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, baru-baru ini menjalankan misi beresiko tinggi ke fasilitas medis itu untuk membawa bahan bakar dan pasokan penting lainnya, serta mengevakuasi pasien yang berada dalam bahaya. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Rabu (22/2)

 

Dihadang Pasukan Israel

Para pengungsi Palestina mencari perlindungan di halaman Rumah Sakit Al-Nasser Gaza
Warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza, yang mencari tempat aman, berkemah di halaman rumah sakit al-Nasser di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, Kamis (9/11/2023). (Mahmud HAMS / AFP)

Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk wilayah pendudukan Palestina mengatakan kepada VOA bahwa misi selama tiga hari itu selalu dihadang oleh personel militer Israel di sekitar kompleks tersebut.

Peeperkorn mengatakan, timnya tidak diizinkan masuk selama dua hari pertama dan baru diizinkan masuk pada hari ketiga.

Sebanyak 14 pasien kritis berhasil dipindahkan ke empat rumah sakit lain terdekat di wilayah itu. Delapan pasien di antaranya tidak dapat berjalan.

WHO memperkirakan masih ada 130 pasien yang sakit dan terluka, serta setidaknya 15 dokter dan perawat masih berada di dalam rumah sakit itu.

Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya