5 Mitos Terkait Bulan Purnama, Pertanda Nasib Buruk hingga Bahaya Bagi Ibu Hamil

Bulan Purnama telah melahirkan banyak mitos dan kesalahpahaman selama bertahun-tahun. Berikut selengkapnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Mar 2024, 21:26 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 21:26 WIB
Ilustrasi gerhana bulan (NASA)
Ilustrasi gerhana bulan (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan memang memesona tapi juga membingungkan banyak orang selama berabad-abad. Fenomena langit ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar sehingga menghasilkan bayangan Bumi di Bulan.

Saat Bulan melewati bayangan Bumi, ia mengalami transformasi yang mencolok, berubah dari bulan yang cemerlang seperti bola dalam gelap, indah tapi juga menakutkan.

Peristiwa Bulan Purnama telah melahirkan banyak mitos dan kesalahpahaman selama bertahun-tahun, mulai dari kepercayaan budaya hingga masalah kesehatan dan pola makan yang terkait dengan gerhana.

Berikut ini adalah mitos yang erat kaitannya dengan Bulan Purnama, dikutip dari laman Times of India, Senin (4/3/2024), berikut ini mitos yang kerap dikaitkan dengan Bulan Purnama:

Menghindari Makanan dan Air selama Bulan Purnama

Di beberapa wilayah, masyarakat menahan diri untuk tidak makan atau minum selama gerhana bulan. Lantaran khawatir mengonsumsi makanan atau air selama waktu tersebut dapat menyebabkan masalah pencernaan atau masalah kesehatan.

Tidak ada dasar ilmiah untuk keyakinan ini. Waktu konsumsi makanan tidak ada hubungannya dengan terjadinya gerhana bulan, dan tidak ada risiko bawaan yang terkait dengan makan atau minum pada saat gerhana tersebut.

Berdampak pada Kesehatan Mental 

Kadang-kadang dikatakan bahwa gerhana bulan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental, menyebabkan perubahan suasana hati, depresi, atau perilaku tidak rasional.

Klaim ini tak memiliki alasan ilmiah. Meskipun peristiwa langit dapat menimbulkan rasa takjub dan menggugah emosi, gerhana bulan tidak mempunyai dampak langsung dan buruk terhadap kesehatan mental.

 

Risiko Kesehatan pada Ibu Hamil

gerhana bulan
ilustrasi bulan/Photo by David Besh from Pexels

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada mitos bahwa ibu hamil harus menghindari gerhana bulan.

Mitos ini mungkin berasal dari kekhawatiran bahwa peristiwa langit dapat berdampak buruk pada perkembangan janin. Faktanya, gerhana bulan tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan atau kesejahteraan wanita hamil atau bayinya yang belum lahir.

 

Menghindari Aktivitas Fisik

Mitos Seputar Gerhana Bulan
Ilustrasi Gerhana Bulan Credit: pexels.com/Ibu

Dalam beberapa budaya, aktivitas fisik berat saat gerhana bulan diyakini dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau kecelakaan. Kesalahpahaman ini tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Melakukan aktivitas fisik, selama dilakukan dengan aman, tidak menimbulkan risiko tambahan apa pun saat terjadi gerhana bulan.

 

Bulan Purnama Membawa Nasib Buruk

Gerhana Bulan Sebagian
Bayangan bumi menutupi bulan saat gerhana bulan sebagian atau parsial di Yokohama, dekat Tokyo, Jepang, Jumat (19/11/2021). Gerhana bulan yang diamati pada tanggal 18 dan 19 November di berbagai wilayah dunia ini merupakan gerhana parsial yang terpanjang pada abad 21 ini. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sepanjang sejarah, Bulan Purnama telah dikaitkan dengan kepercayaan takhayul dan dianggap sebagai pertanda malapetaka yang akan datang.

Beberapa budaya percaya bahwa gerhana bulan menandakan murka para dewa atau meramalkan perang dan bencana alam. Pada kenyataannya, gerhana bulan adalah peristiwa astronomi yang alami dan dapat diprediksi, tanpa berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.

BMKG
Infografis Gerhana Bulan Sebagian. (Foto: Dok. BMKG Bandung)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya