Liputan6.com, Jakarta - British Council kembali memberi penghargaan bagi para alumni Indonesia lulusan kampus Inggris yang telah kembali ke Tanah Air dan memberi kontribusi berdampak.
Para lulusan kampus Inggris tersebut dapat mendaftarkan diri dan organisasi yang mereka gagas, yang memberikan dampak nyata bagi Indonesia.
Melalui penghargaan bertajuk "Study UK Alumni Awards" yang digelar setiap dua tahun sekali, empat alumni dari 10 finalis berhasil menjadi pemenang tahun ini. Para pemenang berhak meraih hadiah Rp40 juta untuk pemenang dari setiap kategori, yakni Science & Sustainability, Culture & Creativity, Social Action, serta Business & Innovation.
Advertisement
"Study UK Alumni Awards tahun ini secara signifikan berbeda, karena kami (British Council) mengakui alumni Indonesia semakin memiliki kemampuan dan kapabilitas yang beragam untuk berkontribusi pada komunitas dan industri mereka," ujar Country Director Indonesia and Southeast Asia Cluster Lead, British Council, Summer Xia, dalam malam penghargaan "Study UK Alumni Awards" di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
"Hal ini menunjukkan bagaimana alumni Indonesia dapat memanfaatkan studi dan pengalaman mereka di Inggris Raya untuk memberikan perubahan nyata di berbagai bidang," lanjut dia.
Xia menyebut kontribusi nyata yang dilakukan oleh para finalis membuktikan bagaimana pengalaman studi di Inggris dapat membantu mereka untuk membuat perubahan dan menimbulkan dampak positif untuk industri dan negara.
"Saya pikir itulah yang ingin kami (British Council) berikan. Studi di Inggris bukan hanya untuk pengembangan pribadi Anda, namun bagaimana Anda mendukung komunitas dan masyarakat," tambah Xia.
Lewat "Study UK Alumni Awards", Xia mengatakan bahwa British Council bertujuan untuk ikut merayakan pencapaian alumni Indonesia yang telah menempuh pendidikan di berbagai universitas dan tinggal di beberapa wilayah di Inggris Raya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey yang turut hadir dalam acara penghargaan tersebut, berharap bahwa akan ada semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berminat untuk menempuh studi di Inggris. Terutama, dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Inggris, kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan diplomasi antar manusia atau people to people diplomacy.
"Saya selaku Duta Besar Inggris, berharap Inggris terus melihat semakin banyak mahasiswa yang datang ke Inggris. Kami berharap dapat terus menerima pendaftar beasiswa Chevening yang berkualitas," tuturnya.
Kriteria Pemenang
Keempat pemenang dari setiap kategori berbeda dipilih oleh para juri berasarkan sejumlah kriteria yakni dampak positif yang ditimbulkan finalis di masing-masing kategori penghargaan, kedekatan mereka dengan Inggris sekembalinya dari menempuh pendidikan, potensi para finalis untuk memengaruhi dan menginspirasi lebih banyak orang, serta kualitas keseluruhan dari aplikasi mereka.
Gita Syahrani, aktivis perubahan iklim yang juga menjadi salah satu juri mengungkapkan bahwa setiap peserta yang berpartisipasi menunjukkan keunggulan mereka masing-masing.
"Semua peserta di setiap kategori memiliki kemampuan dan kekuatan tersendiri yang menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pengembangan komunitas dan industri di bidangnya masing-masing," katanya.
Gita yang juga merupakan lulusan University of Dundee itu mendorong agar lebih banyak lulusan kampus luar negeri untuk memberikan kontribusi untuk Tanah Air, terlepas di mana pun domisili mereka saat ini.
"Mau tinggal di Indonesia, mau tinggal di luar Indonesia itu menurut aku sah-sah aja semua. Karena kan jalan hidup orang gak pernah ada yang tau. Tapi esensinya adalah gimana caranya kita cari cara buat bener-bener balik. Balik nih dalam arti fisik maupun non-fisik gitu untuk berkontribusi buat Indonesia sih," tutur dia lagi.
Advertisement
Daftar Pemenang
Berikut adalah daftar pemenang dari empat kategori untuk kontribusi mereka masing-masing:
1. Kategori Science & Sustainability: Wulan Koagouw, University of Brighton Ph.D in Ecotoxicology (2020) and M.Res – Biosciences (2016)
2. Kategori Culture & Creativity: Denny Rasyid Priyatna, Central Saint Martins, University of the Arts London MA Design (September 2015 – June 2017)
3. Kategori Social Action: Tara Subba, Durham University Bachelor of Arts, Philosophy and Politics with Economics (2016)
4. Kategori Business & Innovation: Redita Aliyah Utomo, Bayes Business School (formerly Cass) City, University of London University of Birmingham MSc. Entrepreneurship (2018 – 2019) and BSc. Business Management (2015 – 2018)
Tara Subba sebagai salah satu pemenang mengungkapkan kebahagiannya setelah mendapatkan penghargaan tersebut, dan semakin menguatkan komitmennya untuk membuat memberi dampak secara lebih luas lagi bagi Indonesia.
"Penghargaan ini bukan hanya bentuk validasi semata, namun bentuk kepedulian seluruh pihak untuk masa depan Indonesia. Saya sangat merasa terhormat dan percaya bahwa penghargaan ini akan memberikan manfaat nyata yang berkelanjutan untuk tanah air dan generasi berikutnya," ungkap Tara.
Sementara itu, pemenang lainnya Denny Rasyid Priyatna menyebut bahwa penghargaan ini diharapkan akan menjadi penyemangatnya untuk terus berkarya.
"Tentunya award ini bukan hanya akan memotivasi saya namun juga memberi semangat baru untuk terus berkarya dan menghasilkan produk atau desain yang lebih berguna lagi untuk masyarakat," kata dia.