Joe Biden dan Presiden Meksiko Ramu Jurus Kelola Migrasi Ilegal di Perbatasan

Isu migran ilegal masih menjadi masalah utama di perbatasan Amerika Serikat dan Meksiko.

oleh Tim Global diperbarui 01 Mei 2024, 15:09 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 15:09 WIB
Migran Bergegas Melintasi Perbatasan AS pada Detik-Detik Terakhir Berakhirnya Kebijakan Title 42
Migran bergegas melintasi Perbatasan Meksiko Kamis dengan harapan memasuki AS pada jam-jam terakhir sebelum pembatasan suaka terkait pandemi covid-19 dicabut. (AP Photo/Fernando Llano)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengeluarkan pernyataan bersama pada Senin (29/4/2024) terkait jurus mengelola imigran ilegal. Mereka mengatakan baru-baru ini berbicara tentang cara menangani dilema migrasi ilegal secara efektif dan efisien di perbatasan AS-Meksiko.

Kedua pemimpin negara berhubungan melalui percakapan via telepon pada Minggu (28/4) tentang "komitmen berkelanjutan mereka untuk memperkuat kerja sama bilateral dan regional yang akan menguntungkan" masyarakat kedua negara.

Dilansir VOA Indonesia, Selasa (30/4), meskipun pernyataan tersebut mengatakan kedua presiden "membahas cara mengelola migrasi di kawasan Amerika Serikat dan Meksiko secara efektif" dan "memperkuat efisiensi operasional di perbatasan bersama," namun pernyataan tersebut tidak mengungkapkan langkah spesifik apa yang mereka akan ambil.

"Biden dan Lopez Obrador telah memerintahkan tim keamanan nasional masing-masing untuk bekerja sama untuk segera menerapkan langkah-langkah konkret agar secara signifikan dapat mengurangi penyeberangan perbatasan yang tidak teratur sekaligus melindungi hak asasi manusia," demikian bunyi pernyataan itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Isu Migran Ilegal di Perbatasan

Migran Bergegas Melintasi Perbatasan AS pada Detik-Detik Terakhir Berakhirnya Kebijakan Title 42
Petugas Garda Nasional Texas berdiri di sepanjang bentangan kawat berduri saat migran perempuan yang membawa seorang anak mencoba menyeberang ke AS, di tepi Rio Grande, seperti yang terlihat dari Matamoros, Meksiko, Kamis (11/5/2023). (AP Photo/Fernando Llano)

Penyeberangan migran ilegal ke AS dari Meksiko masih menjadi isu yang memecah belah di AS dan tidak diragukan lagi akan menjadi topik utama dalam pemilihan presiden AS mendatang pada bulan November, di mana Biden akan berhadapan dengan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.

Penyeberangan migran ilegal ke AS mencapai rekor tertinggi yaitu 250.000 pada bulan Desember. Namun, arus migran melintasi perbatasan telah menurun secara signifikan sejak Meksiko meningkatkan upaya penegakan hukumnya.


Berbagai Kebijakan Terkait Migran Ilegal

Texas memasang penghalang apung di Sungai Rio Grande Perbatasan AS-Meksiko
Penghalang terapung ini dirancang untuk dipindahkan dan diperpanjang untuk menutupi bagian lain dari Rio Grande jika diperlukan, menurut Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott. (AP Photo/Eric Gay)

Lopez Obrador mengatakan pada hari Senin di Meksiko bahwa penyeberangan ke AS juga menurun karena program sosial yang dimulai pemerintahnya di wilayah tersebut.

Gedung Putih telah mempertimbangkan pilihan-pilihan untuk menangani aliran migran yang memasuki Amerika Serikat dari Meksiko, termasuk tindakan eksekutif yang melarang migran tertentu masuk, namun belum menerapkan langkah-langkah baru apapun.

Infografis Ragam Tanggapan Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-Kampus AS dan Prancis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya