Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik

Rusia terus menggempur fasilitas energi di seluruh Ukraina, sering kali membuat negara itu mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Jul 2024, 14:05 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2024, 14:05 WIB
Melihat Kota Mariupol Usai Digempur Rusia
Kendaraan yang rusak terlihat di Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, saat asap mengepul dari Metallurgical Combine Azovstal selama pertempuran sengit, di daerah yang dikendalikan pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina (19/4/2022). (AP Photo/Alexei Alexandrov)

Liputan6.com, Kyiv - Serangan Rusia terhadap fasilitas listrik di Ukraina telah menyebabkan 100.000 orang kehilangan aliran listrik di wilayah barat laut Sumy.

Operator jaringan listrik nasional Ukrenergo mengatakan, sedang dilakukan upaya untuk memulihkan listrik, menyusul serangan yang menyebabkan pemadaman darurat bagi konsumen di kota dan wilayah Sumy, yang berbatasan dengan Rusia.

Tidak ada laporan korban atau kerusakan selain dari fasilitas energi, Reuters melaporkan, dikutip dari laman BBC, Minggu (7/7/2024).

Rusia terus menggempur fasilitas energi di seluruh Ukraina, sering kali membuat negara itu mengalami pemadaman listrik yang berkepanjangan, sementara orang-orang harus bertahan hidup di musim panas yang terik tanpa air bersih, AC, atau peralatan medis yang menyelamatkan nyawa.

Selama tiga bulan terakhir saja, Ukraina telah kehilangan sembilan gigawatt kapasitas pembangkit listrik, kata perusahaan energi nasional Ukrenergo, kehilangan semua pembangkit listrik termalnya akibat aksi musuh dan melihat semua lokasi pembangkit listrik tenaga air rusak oleh serangan pesawat nirawak atau rudal.

Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik seluruh Belanda selama jam-jam puncak konsumsi, dan lebih dari sepertiga kapasitas yang dimiliki Ukraina sebelum invasi skala penuh Rusia dimulai pada Februari 2022, menurut operator jaringan listrik nasional.

Polandia telah mengalihkan kelebihan listrik ke Ukraina untuk membantunya mengatasi serangan Rusia, tetapi Ukrenego telah menjadwalkan pemutusan listrik sepanjang hari di seluruh negeri karena pembangkitan domestik dan impor listrik tidak dapat menutupi defisit.

 

Sektor Listrik Jadi Tujuan Rusia

Potret 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina
Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke posisi Rusia dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, 16 Desember 2022. Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dan sejumlah pengamat mengungkapkan perang bisa terjadi dalam beberapa bulan, tahun atau bahkan hingga waktu yang tak terbatas. (AP Photo/LIBKOS, File)

Maria Tsaturian dari Ukrenergo mengatakan kepada BBC bahwa dia menyadari bahwa banyak kemarahan ditujukan kepada perusahaannya karena memutus listrik begitu sering, begitu lama, dan untuk begitu banyak pelanggan. Namun, katanya, tidak ada pilihan lain.

"Kita sedang berperang. Sektor energi adalah salah satu tujuan Rusia. Dan jelas alasannya: seluruh kehidupan kita, seluruh peradaban kita, dibangun di atas listrik," katanya.

"Ini adalah harga yang kita bayar untuk kebebasan."

Sementara itu, pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 24 dari 27 pesawat nirawak kamikaze Shahed yang diluncurkan Rusia pada malam 5-6 Juli, Komando Angkatan Udara melaporkan di Telegram.

Pesawat nirawak tersebut dicegat di atas wilayah termasuk wilayah Sumy, menggunakan pengacau elektronik dan pertahanan anti-udara, katanya.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya