PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif

Setelah Attal mengajukan pengunduran dirinya kepada Macron, sang presiden tidak harus langsung menerimanya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 08 Jul 2024, 06:01 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 06:01 WIB
Gabriel Attal
Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal. (Dok. Ludovic Marin/AFP)

Liputan6.com, Paris - Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal pada Minggu (7/7/2024) malam mengumumkan akan mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Emmanuel Macron pada hari Senin (8/7) waktu setempat. Langkah tersebut diambil menyusul kekalahan koalisi sentris Macron dalam pemilu legislatif.

"Malam ini, kelompok politik yang saya wakili dalam kampanye ini, telah memperoleh kursi tiga kali lebih banyak dari perkiraan dalam beberapa minggu terakhir, namun tidak memperoleh mayoritas," kata Attal dalam pidatonya yang disiarkan televisi, seperti dilansir kantor berita Xinhua.

"Sesuai dengan tradisi republik dan sesuai dengan prinsip saya, saya akan menyampaikan pengunduran diri saya besok pagi kepada presiden."

Lebih lanjut, Attal menyatakan, "Sejak awal kampanye, saya memperingatkan tiga risiko, risiko mayoritas absolut oleh Unsubmissive France, risiko mayoritas absolut oleh National Rally, dan risiko hilangnya gerakan yang menjelma dalam gagasan dan nilai-nilai kita."

Attal menuturkan bahwa rakyat Prancis mungkin merasakan suatu bentuk ketidakpastian mengenai masa depan menyusul hasil pemilu legislatif maka dia menekankan bahwa dia bersedia tetap menjalani perannya sebagai perdana menteri selama diperlukan. Terlebih, mengingat Prancis akan menggelar pesta olahraga Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya