OMG! Jasad Bayi Dari Kamar Mayat RS Terbawa Dalam Cucian Laundry

Jenazah bayi yang lahir pada 4 April itu terbawa dalam cucian laundry dalam keadaan terbungkus seprai.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 18 Apr 2013, 06:07 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2013, 06:07 WIB
rumah-sakit130418a.jpg

Sesosok jasad bayi yang baru lahir terbawa dari kamar mayat dalam tumpukan cucian laundry. Pihak rumah sakit meminta maaf atas kekeliruan tersebut.

Seperti dilansir News.com.au, Kamis (18/4/2013), jasad bayi tersebut ditemukan oleh petugas Crothall Laundry di Red Wing, Minnesota, Amerika Serikat pada Selasa 16 April.

Jenazah bayi yang lahir pada 4 April itu terbawa dalam cucian laundry dalam keadaan terbungkus seprai. Sang bayi ditemukan saat terjatuh dari bungkusan kain alas tidur itu.

"Kami mendapat laporan dari karyawan Crothall Laundry di Red Wing, Minnesota. Ia menemukan jasad bayi di dalam cucian," ujar pejabat Kepolisian Red Wing Roger D. Pohlman.

Pihak rumah sakit di Kota St. Paul, Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan tersebut.

"Ini merupakan kesalahan yang fatal. Kami mohon maaf," kata kepala suster rumah sakit Chris Boese.

Dijelaskan dia, sebelum membawa cucian ke laundry, pihaknya telah memeriksa semua. Tapi entah mengapa bayi tersebut terbawa.

"Kami telah berusaha untuk mencegah hal tersebut bisa terjadi. Kami berjanji ini tidak akan terjadi lagi," tutur Chris.

Kasus Serupa

Kejadian serupa juga pernah terjadi di beberapa rumah sakit di AS dan Kanada. Berdasarkan data dari 1996-2009 yang dihimpun Associated Press dalam News.com.au, pernah terjadi jasad bayi yang terbawa hingga masuk ke mesin cuci.

Pernah juga jenazah bayi menghilang dibuang ke tempat sampah. Ada juga bayi yang baru menghembuskan nafas terakhir tiba-tiba disembunyikan dalam waktu yang lama.

Semua kasus tersebut belum diketahui jelas pelaku dan motifnya. Sama seperti kasus di Minnesota ini. Polisi belum menemukan adanya indikasi kejahatan dari karyawan rumah sakit.

"Belum ada indikasi kejahatan," ujar Roger. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya