Liputan6.com, Jakarta - Selain manusia, hewan juga dapat berkomunikasi dengan sesamanya. komunikasi hewan adalah interaksi atau jalinan komunikasi yang terjadi di antara dua hewan atau lebih.
Salah satu tujuannya membantu mereka untuk menemukan makanannya.Melansir laman Britannica pada Rabu (07/08/2024), komunikasi hewan adalah proses hewan memberi informasi kepada hewan lainnya.
Informasi ini digunakan hewan untuk mengambil keputusan. Tentunya dapat memengaruhi keberlangsungan dan kesejahteraan hidup mereka secara langsung.
Advertisement
Menariknya, proses komunikasi hewan tidak hanya melibatkan hewan dalam satu spesies saja, melainkan bisa antar dua spesies. Jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences (2018) menyebut hewan berkomunikasi dengan sinyal, baik itu visual atau suara, isyarat taktil (sentuhan atau rabaan), kimia (dengan feromon).
Baca Juga
Studi yang melibatkan beberapa institusi di Eropa ini menuliskan banyak contoh komunikasi hewan dengan sesama spesiesnya. Ada Gajah Afrika yang berkomunikasi dengan suara gaduh, tikus mol telanjang yang berceloteh dengan suara lembut, dan kurang-kunang yang menyalakan lampunya untuk kawin.
Dalam studi tersebut, peneliti menemukan para hewan memiliki jeda waktu untuk dapat menimpali lawan bicaranya. Tidak seperti manusia, hewan membutuhkan waktu berkomunikasi yang berbeda-beda, tergantung spesiesnya.
Sebagai contoh, beberapa spesies burung penyanyi memiliki jeda waktu untuk menimpali pembicaraan lawannya sekitar 50 milidetik. Jarak waktu menerima informasi dari burung penyannyi tergolong cepat.
Sebab ada beberapa spesies yang jarak waktunya lebih lama. Contonya paus sperma yang memerlukan dua detik untuk menanggapi lawan bicaranya.
Jika dibandingkan dengan manusia, jeda waktu kita untuk menimpali obrolan orang lain sekitar 200 milidetik. Tidak hanya komunikasi antar hewan, hewan dapat dilatih untuk berkomunikasi dengan manusia.
Fakta Menarik Komunikasi Hewan
1. Hewan dapat dilatih berkomunikasi
Dikutip dari Bustle pada Rabu (07/08/2024), gorila bernama Koko dapat berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa isyarat. Sebuah studi di Norwegia yang dipublikasikan di dalam jurnal Applied Animal Behaviour Science, membuktikan bahwa kuda dapat memberitahu pawangnya mengenai suhu tubuh mereka.
Para peneliti dari Norwegia melatih kuda untuk mengatakan bagaimana suhu yang mereka rasakan dengan menggunakan sebuah papan. Mereka menggunakan kemampuan ini untuk memberitahu apakah kuda tersebut merasa kepanasan atau kedinginan.
2. Ajing memiliki kemampuan berkomunikasi seperti bayi
Pada 2012, sebuah studi yang dilakukan oleh psikolog anak dari Central European University di Hungaria terhadap anak balita menemukan bahwa kemampuan berkomunikasi anak bayi sama dengan kemampuan seekor anjing. Peneliti menggunakan teknologi untuk melacak penglihatan seekor anjing dan seorang anak.
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa seekor anjing memiliki kemampuan berkomunikasi yang sama dengan anak berusia 6 bulan.
3. Beberapa jenis ikan berkomunikasi dengan listrik
Beberapa jenis ikan dapat memproduksi listrik tegangan rendah untuk berkomunikasi. Listrik yang dikeluarkan oleh ikan lain akan diterima dengan electroreceptor yang berada di kulit mereka.
Beberapa ikan listrik menggunakan listrik untuk menarik perhatian pasangannya. Apabila kedua ikan listrik bertemu, tubuh mereka akan menghasilkan listrik sampai mereka berjauhan.
Advertisement
Laba-Laba
4. Laba-laba berkomunikasi dengan miniatur gelombang suara
Laba-laba bisa berkomunikasi dengan menggunakan sarangnya. Bentuk sarang yang berbeda dapat menghasilkan gelombang suara yang berbeda dari kakinya.
Gelombang suara tersebut tidak mudah dirasakan, namun memiliki gelombang yang berbeda-beda yang dihasilkan dari gesekan kaki dengan sarangnya.
5. Lebah berkomunikasi dengan tarian
Kemampuan berkomunikasi lebah sudah diteliti sejak 1623 oleh zoologi asal Austria, Karl von Frisch. Ia menemukan bahwa ketika lebah mendapatkan madu, mereka melakukan tarian di dalam sarangnya dengan cara menyentuh perutnya.
Tarian tersebut merupakan cara lebah untuk memberitahu di mana lokasi madu berada. Dalam penelitian tersebut, disebutkan bila seekor lebah terluka, baunya dapat memanggil lebah lain dan membuat mereka marah.
Karl von Frisch mendapatkan hadiah Nobel pada 1973 atas penemuannya.
(Tifani)