Mengenal Kumpulan Asteroid Taurid Swarm, Si Halloween Fireballs

Gravitasi Jupiter mengumpulkan sebagian dari meteoroid-meteoroid tersebut menjadi awan yang disebut Taurid swarm. Bumi melewati aliran Taurid swarm setiap 3 atau 7 tahun.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Okt 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2024, 03:00 WIB
Ilustrasi Asteroid
Ilustrasi artis tentang asteroid yang berpotensi berbahaya menuju Bumi. (Kredit: ESA)

Liputan6.com, Jakarta - Asteroid menjadi salah satu ancaman yang dapat menghancurkan bumi. Dalam sejarah, sebuah asteroid selebar 10 kilometer yang menghantam bumi dan menciptakan Chicxulub atau kawah malapetaka yang terukir di dasar laut Semenanjung Yucatan.

Asteroid tersebut menyebabkan kepunahan massal lebih dari separuh spesies bumi, termasuk dinosaurus pada 66 juta tahun lalu pada akhir Zaman Kapur. Sampai saat ini, bumi masih dibayang-bayangi tabrakan asteroid yang mungkin bisa menyebabkan kepunahan masal.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap adanya kumpulan asteroid besar yang mungkin suatu hari bisa menghantam bumi. Dikutip dari laman Space pada Selasa (22/10/2024), studi yang dilakukan oleh Quanzhi Ye dan koleganya dari University of Maryland ini mengungkapkan ada 14 asteroid besar.

Kumpulan asteroid ini disebut sebagai "Taurid swarm" atau "Doomsday Swarm" dan telah lama menjadi perhatian para astronom. Kelompok asteroid ini dianggap sebagai sisa-sisa komet Encke yang pecah menjadi beberapa bagian sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Gravitasi Jupiter mengumpulkan sebagian dari meteoroid-meteoroid tersebut menjadi awan yang disebut Taurid swarm. Bumi melewati aliran Taurid swarm setiap 3 atau 7 tahun.

Taurid swarm terlihat dari arah konstelasi Taurus, yang berada di langit tertinggi di tengah malam pada Oktober dan November. Taurid swarm juga dikenal sebagai "Halloween fireballs" karena kemunculannya pada akhir Oktober dan awal November.

Sebelumnya, para peneliti memperkirakan bahwa Taurid swarm berisi banyak batuan luar angkasa berukuran besar. Mereka memperkirakan sisa-sisa objek besar ini berdiameter hingga 10 kilometer.

Namun setelah penelitian lebih lanjut, mereka menemukan bahwa kemungkinan besar hanya ada segelintir asteroid berukuran besar. Objek induk yang awalnya menciptakan kumpulan asteroid tersebut berdiameter sekitar 10 km dan bukan 100 km seperti perkiraan semula.

Meskipun hanya ada 14 asteroid yang terdeteksi, ancaman dari objek-objek ini menjadi perhatian khusus. sebagai perbandingan, asteroid Chelyabinsk yang menghantam Rusia pada 2013 hanya berukuran 20 meter.

Namun, asteroid ini mengakibatkan lebih dari 1.600 orang terluka akibat gelombang kejut. Asteroid-asteroid yang berada di dalam Taurid Swarm memiliki ukuran jauh lebih besar dari asteroid Chelyabinsk.

Jika salah satu dari Taurid Swarm menabrak Bumi, kerusakan yang dihasilkan bisa sangat parah, tergantung pada ukuran dan lokasi tumbukan. Para peneliti juga mengingatkan bahwa ancaman asteroid ini dapat berkaitan dengan peristiwa kepunahan yang pernah dialami bumi, seperti kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Meskipun ancaman tersebut nyata, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ancaman ini mungkin lebih kecil dari yang ditakutkan. Deteksi dini dan pengembangan teknologi sangat penting untuk terus memantau potensi ancaman di masa mendatang.

Dalam beberapa tahun ke depan, para astronom berencana untuk melanjutkan penelitian ini dengan lebih mendalam. Terutama pada 2025 dan 2026, ketika Taurid Swarm kembali mendekati orbit bumi.

(Tifani)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya