Bukan Hutan, Ini Penghasil Oksigen Terbesar di Bumi

Mereka bertanggung jawab atas sekitar 50 persen oksigen yang dihasilkan di seluruh dunia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Okt 2024, 09:41 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2024, 03:00 WIB
Fitoplankton
Ilustrasi Fitoplankton. (Istimewa/ Unair)

Liputan6.com, Jakarta - Oksigen adalah salah satu elemen yang paling vital bagi kehidupan di Bumi. Tanpa oksigen, tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan. Sebagian besar oksigen yang kita hirup dihasilkan oleh proses fotosintesis.

Namun bukan pohon maupun hutan yang menjadi penghasil oksigen terbsar di Bumi, melainkan lautan. Produsen oksigen terbesar di Bumi adalah fitoplankton.

Menurut Institution of Oceanography, fitoplankton menyumbang sebagian besar produksi oksigen dan fiksasi karbon di lautan, berkisar dari 7 hingga 25 persen. Ketika mempertimbangkan efek gabungan dari fotosintesis berbasis daratan, mekanisme ini diperkirakan berkontribusi hingga 12 persen dari total oksigen di Planet Bumi.

Mereka bertanggung jawab atas sekitar 50 persen oksigen yang dihasilkan di seluruh dunia. Hal ini menjadikan fitoplankton sebagai salah satu sumber oksigen terbesar di dunia, bahkan melebihi kontribusi dari hutan-hutan darat.

Mereka memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kadar oksigen di atmosfer. Melansir laman National Ocean Service pada Jumat (25/10/2024), Fitoplankton atau mikroalga hampir serupa dengan tanaman darat karena mengandung klorofil dan bergantung pada sinar matahari untuk kehidupan dan pertumbuhannya.

Sebagian besar fitoplankton mengapung di permukaan laut, di mana sinar matahari dapat menembus air. Selain itu, fitoplankton memerlukan nutrisi anorganik seperti nitrat, fosfat, dan belerang yang mereka ubah menjadi protein, lemak, dan karbohidrat.

Dua kelas utama fitoplankton adalah dinoflagellata dan diatom. Dinoflagellata menggunakan cambuk berbentuk ekor, yang dikenal sebagai flagela, untuk bergerak melalui air dan tubuh mereka dilapisi oleh cangkang yang rumit.

Diatom juga memiliki cangkang, tetapi cangkang mereka terbuat dari bahan yang berbeda dan memiliki struktur yang keras dan terdiri dari komponen-komponen yang bersambungan. Diatom tidak mengandalkan flagela untuk bergerak melalui air, melainkan mereka bergantung pada arus laut untuk perpindahan mereka.

 

Dibantu Enzim

Studi baru yang diterbitkan pada 2023 lalu di jurnal Current Biology mengidentifikasi bagaimana enzim pemompa proton (VHA) membantu produksi oksigen global dan fiksasi karbon dari fitoplankton. Melalui penggunaan mikroskop canggih dan alat genetik, penelitian ini menemukan bahwa enzim VHA meningkatkan fotosintesis dalam diatom. Diatom adalah salah satu jenis fitoplankton.

Proses ini melibatkan pemberian lebih banyak karbon dioksida ke kloroplas, menghasilkan molekul karbon kompleks, dan meningkatkan pelepasan oksigen. Para peneliti berhasil menjalin keterkaitan antara mekanisme baru yang ditemukan dalam diatom dengan berbagai aspek evolusi.

Diatom yang berasal dari peristiwa simbiosis antara protozoa dan ganggang, menghasilkan fusi dua organisme menjadi satu. Fusi ini, yang dikenal sebagai simbiogenesis, didukung oleh fagositosis, di mana satu sel menelan sel lain.

Dalam hal diatom, enzim pompa proton dari sel pemangsa pada akhirnya mendorong fotosintesis pada sel mangsa yang ditelan, daripada mencernanya sepenuhnya. Mekanisme yang luar biasa ini memberikan keunggulan dalam fotosintesis bagi diatom.

Hal ini mungkin juga memiliki peran dalam peningkatan oksigen di atmosfer ketika diatom pertama kali muncul sekitar 250 juta tahun yang lalu. Hasil temuan ini dapat digunakan untuk meningkatkan fotosintesis, penyerapan karbon, dan produksi biodiesel.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya