Liputan6.com, Jakarta - Langit bumi akan dihiasi berbagai fenomena astronomi 2025. Fenomena astronomi tersebut berupa hujan meteor, supermoon, dan gerhana.
Menariknya, beberapa fenomena astronomi tersebut bisa disaksikan secara langsung di Indonesia. Agar tidak terlewatkan, berikut fenomena astronomi sepanjang 2025 yang dikutip dari laman In The Sky pada Kamis (12/12/2024).
Advertisement
1. Konjungsi Saturnus dan Venus (18 Januari)
Advertisement
Dua tetangga bumi, Saturnus dan Venus akan tampak berjarak kurang dari setengah derajat di langit. Keduanya akan terlihat sekitar 30–45 menit setelah matahari terbenam.
Baca Juga
Saturnus dan Venus akan terlihat di barat daya sekitar sepertiga dari langit. Venus akan tampak lebih terang dan bersinar putih cemerlang.
Sementara, Saturnus tepat di sebelahnya tampak sedikit lebih redup dan lebih keemasan. Konjungsi Saturnus dan Venus dapat dilihat meski tanpa teropong atau alat atau apapun.
2. Gerhana Bulan Total dan Blood Moon (14 Maret)
Gerhana bulan Total terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus. Saat itu, seluruh permukaan bulan tertutup oleh umbra (bayangan inti) bumi.
Setelah gerhana, kita akan disambut dengan fenomena blood moon atau bulan darah. Fenomena Blood Moon terjadi setelah gerhana bulan total.
Cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan dibelokkan dan dihamburkan. Cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru dan hijau akan tersebar.
Sedangkan cahaya dengan panjang gelombang panjang seperti merah dan oranye akan lebih mudah melewati atmosfer dan mencapai bulan. Akibatnya, bulan akan terlihat berwarna merah darah.
Gerhana Matahari Sebagian (29 Maret)
3. Gerhana Matahari Sebagian (29 Maret)
Berbeda dengan gerhana matahari pada April 2024, gerhana matahari yang akan terjadi pada 29 Maret 2025 akan memperlihatkan matahari berbentuk sabit.
Selama gerhana matahari sebagian, bulan akan menghalangi sebagian cahaya matahari sehingga dari bumi. Gerhana matahari ini dapat dilihat di sebagian besar wilayah Amerika Utara, Eropa, Asia utara, dan Afrika barat laut.
Peristiwa ini dimulai pada pukul 04.50 EST, sebagian besar matahari akan tertutup oleh bulan.
4. Gerhana Bulan Total (7 September)
Gerhana bulan total kedua diprediksi terjadi pada 7 September 2025. Fenomena astronomi ini dapat disaksikan di sebagian benua Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.
Fenomena gerhana ini juga akan diikuti kemunculan blood moon atau bulan berdarah.
5. Hujan Meteor Sepanjang Tahun
Beberapa hujan meteor yang akan terjadi di tahun 2025. Berikut jenis hujan meteor yang bakal terjadi di tahun 2025 dan prediksi bulannya.
Hujan meteor Quadrantids, dapat terlihat sekitar akhir Desember hingga tengah Januari
Hujan meteor Lyrids, dapat terlihat pada pertengahan bulan April
Hujan meteor Eta Aquariids, dapat terlihat pada pertengahan April hingga Mei
Hujan meteor Perseids, dapat terlihat pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus
Hujan meteor Draconids, dapat terlihat pada bulan Oktober
Hujan meteor Orionids, dapat terlihat pada bulan Oktober
Hujan meteor Leonids, dapat terlihat pada bulan November
Hujan meteor Geminids, terlihat pada bulan Desember.
(Tifani)
Advertisement