NASA Publikasikan Foto Jejak `Aliran Mematikan` Gunung Rokatenda

Gunung Rokatenda di Nusa Tenggara Timur, yang meletus dahsyat Sabtu 10 Agustus 2013 lalu. Lima nyawa jadi korban.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 07 Sep 2013, 15:53 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2013, 15:53 WIB
awan-130907b.jpg
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Survei Geologi AS (USGS) merilis foto Gunung Rokatenda atau Paluweh, di Pulau Palue, sebelah utara Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, yang meletus dahsyat Sabtu 10 Agustus 2013 lalu.

Petak luas abu-abu yang menyempit ke barat laut diduga jalur aliran piroklastik mematikan. Aliran piroklastik adalah gabungan  gas panas, abu vulkanik, dan bebatuan (tefra) yang panasnya bisa mencapai 1.000 derajat Celcius. Hasil letusan gunung yang bergerak sangat cepat.  

Seperti dimuat Satnews Daily, 6 September 2013, jejak baru di sisi utara pulau vulkanik Palue mengindikasikan ketidakpastian letusan gunung.

Sejak meletus pertama di akhir tahun 2012, puing dan abu mayoritas berhembus dari puncak ke arah selatan. Namun, pada 10 Agustus 2013, erupsi kecil mengirim material gunung berapi ke utara -- hingga merenggut 5 orang.

Sementara seperti Liputan6.com kutip dari situs NASA, gambar satelit dengan warna alami yang dihasilkan Landsat 8  menunjukkan efek erupsi Paluweh pada 4 September 2013 dan 3 Agustus 2013-- beberapa hari sebelum letusan.

Gambar Gunung Rokatenda, 4 September 2013




Gambar Gunung Rokatenda, 3 Agustus 2013



Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya