Topan Haiyan yang melanda beberapa wilayah di Filipina berdampak parah. Ribuan nyawa melayang dan nyaris seluruh bangunan di Kota Tacloban hancur. Lebih satu pekan pascabencana, jenazah korban masih terus dievakuasi.
Liputan 6 SCTV, Kamis (21/11/2013) memberitakan, Kota Tacloban menjadi kota dengan dampak terparah akibat topan Haiyan. Mobil-mobil mewah seakan tidak ada harganya lagi ketika topan menyapu kawasan ini. Sedemikian dahsyatnya topan Haiyan, membuat mobil-mobil beterbangan dan tersangkut di pepohonan.
Bangunan dan infrastruktur kota hancur akibat amukan topan terparah dalam catatan sejarah Filipina ini. Topan yang juga disebut topan Yolanda oleh warga setempat ini juga merenggut nyawa ribuan orang. Hingga saat ini, evakuasi jenazah korban ke bandara Kota Tacloban masih terus dilakukan.
Evakuasi warga Tacloban ke tempat lebih aman menjadi harga mati. Apalagi keadaan diperburuk dengan tingginya kriminalitas di Tacloban dan makin minimnya persediaan air bersih dan makanan bagi warga yang selamat.
Memang, bantuan bagi korban terus berdatangan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan juga Indonesia. Tapi warga masih membutuhkan bantuan tidak hanya bagi fisik mereka tapi juga psikologi mereka yang terguncang. (Eks)
Liputan 6 SCTV, Kamis (21/11/2013) memberitakan, Kota Tacloban menjadi kota dengan dampak terparah akibat topan Haiyan. Mobil-mobil mewah seakan tidak ada harganya lagi ketika topan menyapu kawasan ini. Sedemikian dahsyatnya topan Haiyan, membuat mobil-mobil beterbangan dan tersangkut di pepohonan.
Bangunan dan infrastruktur kota hancur akibat amukan topan terparah dalam catatan sejarah Filipina ini. Topan yang juga disebut topan Yolanda oleh warga setempat ini juga merenggut nyawa ribuan orang. Hingga saat ini, evakuasi jenazah korban ke bandara Kota Tacloban masih terus dilakukan.
Evakuasi warga Tacloban ke tempat lebih aman menjadi harga mati. Apalagi keadaan diperburuk dengan tingginya kriminalitas di Tacloban dan makin minimnya persediaan air bersih dan makanan bagi warga yang selamat.
Memang, bantuan bagi korban terus berdatangan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, dan juga Indonesia. Tapi warga masih membutuhkan bantuan tidak hanya bagi fisik mereka tapi juga psikologi mereka yang terguncang. (Eks)