Atap Teater Apollo Runtuh, Walikota: Hujan Deras Pemicunya

Penyebab runtuhnya salah satu atap di gedung Teater Apollo berusia 112 tahun di London, Inggris telah diketahui.

oleh Tan diperbarui 21 Des 2013, 11:55 WIB
Diterbitkan 21 Des 2013, 11:55 WIB
theater-131221a.jpg
Penyebab runtuhnya salah satu atap di gedung Teater Apollo berusia 112 tahun di London, Inggris, telah diketahui. Setelah dilakukan penyelidikan secara seksama, Walikota London dan Westminster yang juga mencakup kawasan West End, Mark Field akhirnya angkat bicara.

"Saya telah diberitahu oleh layanan darurat dari hasil penyelidikan bahwa hujan deras yang menjadi pemicu keruntuhan itu," tutur Mark Field seperti dikutip Liputan6.com dari Telegraph, Sabtu (21/12/2013).

"Mungkin apa yang terjadi adalah sejenis badai yang mempengaruhi masalah dengan drainase dan membuat air menggenang di atap. Saya yakinkan akan ada beberapa pemeriksaan segera dilakukan di bioskop lain terkait drainase, tetapi pesan secara keseluruhan teater itu bisa digunakan seperti biasa," sambung Mark.

Meski gedung itu telah berusia lanjut, jelas Mark, namun perlu diketahui belakangan ini juga telah dilakukan beberapa pembaharuan.

"Sangat penting untuk diingat bahwa meskipun bangunan ini berasal zaman Victoria, tapi telah ada sejumlah besar perubahan dalam beberapa tahun terakhir," ucapnya.

Sementara, menurut penjelasan badan prakiran cuaca MeteoGroup, sebelum atap Teater Apollo itu runtuh terjadi konsentrasi hujan abnormal yang begitu tinggi. Bahkan tak hanya itu, saat peristiwa itu pada Kamis 19 Desember, hujan es dan kilat di London juga terjadi sekitar pukul 07.00-09.00 waktu setempat.

Diperkirakan 15% rata-rata curah hujan di bulan Desember mengguyur London dalam waktu beberapa jam saja kala itu, maka tak heran jika peristiwa runtuhnya atap itu terjadi. Meski bagian lain di Teater Apollo tak bermasalah, namun pihak berwenang memutuskan untuk menutupnya dari aktifitas publik sementara waktu. Rencananya penutupan akan dilakukan hingga 4 Januari 2014.

Dalam masa penutupan tersebut, para peneliti akan melakukan penyelidikan, membersihkan balok kayu dan potongan besar atap berhias yang runtuh itu. Sementara tas-tas milik penonton yang tertinggal di dalam teater tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu, sebelum dikembalikan ke si pemilik.

"Itu (tas-tas) yang ditinggalkan pemiliknya saat meyelamatkan diri ketika atap teater runtuh akan dikumpul dalam beberapa hari, sebelum dikembalikan ke pemiliknya," ucap Kepala kepolisian di wilayah Westminster, Inspektur Paul Rickett.

Atap Teater Apollo di London tiba-tiba saja runtuh, saat sedang digelar pertunjukan di dalamnya pada Kamis 19 Desember malam. Akibatnya, 720 orang yang sedang menikmati acara di dalam gedung teater itu terperangkap di dalam sebuah bangunan Edwardian 4 lantai dengan 3 balkon interior yang dibuka pada tahun 1901. 88 Orang penonton pun menalami luka-luka, 7 di antaranya bahkan mengalami luka cukup parah.

Menanggapi peristiwa itu, seorang juru bicara untuk Society of London Theatre buka suara. Menurutnya, peristiwa itu sangat langka.

"Teater kami menghibur lebih dari 32.000 orang di pusat kota London setiap malam, dan semua teater pastinya telah menerapkan sistem keselamatan untuk penonton, pemain dan stafnya," jelas jubir itu. (Tnt/Mut)

Baca juga:
Atap Teater Apollo Runtuh Lukai 88 Orang, Pengunjung Panik
Atap Teater di London Runtuh, 720 Orang Terperangkap
[VIDEO] Mal di Latvia Ambruk, 21 Orang Tewas

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya