Kisah Pencipta Senapan Serbu AK-47: Salahkan Nazi Jerman!

Pencipta AK-47 Mikhail Kalashnikov meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Izhevsk. Di usia 94 tahun.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Des 2013, 09:13 WIB
Diterbitkan 24 Des 2013, 09:13 WIB
mikhail-kalashnikov-131224b.jpg
Mikhail Kalashnikov meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Izhevsk, ibukota Republik Udmurtia, tempat tinggalnya. Dalam usia 94 tahun. Namanya memang tak setenar benda ciptaannya: senapan serbu AK-47 alias Avtomat Kalashnikova 1947.  Yang hingga kini masih jadi bedil yang paling banyak diproduksi.

Kabar lelayu bahkan diumumkan langsung oleh juru bicara kepresidenan Udmurtia, Viktor Chulkov. Menandakan ia bukan orang biasa. Meski tak disebut pasti apa penyebab nyawanya melayang. Yang jelas, Kalashnikov sudah dirawat di rumah sakit sebulan terakhir, dengan masalah kesehatan yang tidak diungkap.

Kalashnikov memang orang penting. Senjata api ciptaannya menjadi yang paling populer di dunia, disukai oleh gerilyawan, teroris dan banyak tentara. Diperkirakan 100 juta AK-47  tersebar di seluruh dunia.

Kalashnikov awalnya berangan-angan menciptakan peralatan pertanian, namun alih-alih tanaman, AK-47 ciptaannya banyak menebar kekacauan. Namun, toh ia tak pernah merasa bersalah dan terbebani oleh kontribusinya terhadap pertumpahan darah.



"Aku tidur dengan nyenyak," kata dia di tahun 2007, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Selasa (24/12/2013). "Para politisi yang harus disalahkan karena gagal mencapai kesepakatan dan melakukan kekerasan."

Dan meski tak akurat, kasar, dan amat sederhana, performa AK-47 amat baik di medan berpasir dan basah -- yang bisa membuat senjata yang lebih canggih seperti M-16 buatan AS, macet.

"Selama perang Vietnam, tentara Amerika akan membuang M-16 mereka dan menggantinya dengan AK -47 dan meraup pelurunya dari tentara Vietnam yang tewas, '' kata Kalashnikov pada bulan Juli 2007, pada upacara peringatan 60 tahun AK-47.

Kesesuaian AK-47 digunakan pada pertempuran di hutan dan padang pasir pertempuran membuatnya nyaris ideal untuk pemberontak Dunia Ketiga yang didukung oleh Uni Soviet. Dan Moskow tidak hanya membagikan AK-47 secara luas tetapi juga lisensi produksinya ke sekitar 30 negara.

AK-47 tenar di antara kaum revolusioner dan perjuangan pembebasan nasional. Bahkan gambarnya diabadikan pada bendera Mozambik.

Salahkan Nazi Jerman!

Kalashnikov  dilahirkan dalam sebuah keluarga petani di Siberia. Ia memujlai karirnya sebagai pegawai jawatan kereta api. Setelah bergabung dengan Tentara Merah pada tahun 1938, ia mulai menunjukkan bakat terpendamnya di bidang mekanik dengan menciptakan beberapa modifikasi untuk tank Uni Soviet.

Momentum yang mengubah hidupnya terjadi pada 1941 di pertempuran Bryansk melawan tentara Nazi. Sebuah mortir menghantam tanknya. Di masa pemulihan dari cederanya di rumah sakit, Kalashnikov terbayang-bayang senapan otomatis yang digunakan Nazi. Ia lalu menyempurnakan idenya, dan 5 tahun kemudian terwujud senapan baru.

"Salahkan Nazi Jerman karena membuatku menjadi seorang desainer senjata'' kata Kalashnikov. "Yang aku inginkan saat itu adalah menciptakan mesin pertanian."

Berkat ciptaannya, Kalashnikov jadi kebanggan di Uni Soviet dan negara-negara pecahannya. Pada tahun 2007, Presiden Rusia Vladimir Putin memujinya dengan mengatakan, "Senapan Kalashnikov  adalah simbol dari kejeniusan dan kreatifitas bangsa kami."

Selama karirnya di militer, Kalashnikov banjir penghargaan, termasuk Pahlawan Buruh Sosialis (Hero of Socialist Labor), Order of Lenin, dan Stalin Prize. Namun, karena karyanya tak pernah dipatenkan, ia tak pernah kaya dari itu. Tak dapat royalti.

"Pada saat itu di negaraku, mematenkan penemuan itu bukan hal penting. Kami bekerja untuk masyarakat sosialis, demi kebaikan rakyat, yang saya tidak pernah menyesal," kata dia suatu ketika.

Kalashnikov terus bekerja sampai usianya mencapai 80-an tahun, sebagai kepala desainer di Izmash -- perusahaan yang pertama kali memproduksi AK- 47.

Dia juga berkeliling dunia membantu Rusia menegosiasikan kesepakatan senjata baru. Juga menulis buku tentang hidupnya, tentang senjata dan tentang pendidikan untuk remaja.

"Setelah runtuhnya negara besar dan perkasa Uni Soviet begitu banyak omong kosong yang telah dipaksakan pada kami, terutama pada generasi muda, '' kata Kalashnikov. "Saya menulis enam buku untuk membantu remaja menemukan jalan mereka dalam kehidupan."

Kali lain, Kalashnikov mengaku bangga dengan patung perunggu dirinya yang dipasang di desa asalnya di Kurya di wilayah Altai, Siberia. Para pengantin baru kerap datang dan meletakkan bunga di dada patung, sembari berbisik, "Paman Misha, berkati kami dengan kebahagiaan dan anak-anak yang sehat."

"Coba, pembuat senjata mana yang bisa bisa membanggakan hal seperti itu?," kata Kalashnikov, bungah. (Ein)

Baca juga:

Sebelum Al Qaeda Picu 9/11, Hitler Berniat Hancurkan New York

Ratusan Kerangka Korban `Perang Kotor` Berserakan

Tak Disangka! Kode Rahasia Peluncuran Senjata Nuklir AS: 00000000



Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya