`Arwah` Korban Datangi Ayah, Ungkap Siapa Pembunuhnya

Saat kasus pembunuhan 3 bersaudari nyaris buntu. Sebuah petunjuk tak diduga didapat. Melalui mimpi sang ayah.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 18 Jan 2014, 06:01 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2014, 06:01 WIB
mimpi-bunuh-140117c.jpg
Keadilan pasti datang dengan berbagai cara, bahkan melintasi dunia yang berbeda. Seperti yang terjadi di negeri jiran, Malaysia.

Misteri menyelubungi kasus pembunuhan tiga bersaudari dari Kampung Alor Semela, Alor Setar yang terjadi 29 November 2012. Polisi tak kunjung menemukan titik terang. Semua petunjuk sudah disisir, sejumlah orang pun diperiksa, namun tak ada yang bisa dijadikan tersangka. Kasus nyaris buntu.

Namun, belakangan, misteri itu terkuak. Polisi menahan dua pemuda berusia 19 tahun asal Kampung Gelam -- yang jaraknya kurang dari 2 kilometer dari rumah para korban.

Kedua tersangka awalnya bebas dari kecurigaan. Mereka hadir dalam pemakaman tiga korban, bahkan menawarkan bantuan untuk menemukan para pembunuh.

Apa yang menguak para tersangka yang diduga membunuh tiga korban -- Noor Syafikah Nadia Rusdi (14), Nur Izzati Husna (12), dan Puteri Nurul Akma (3), salah satunya, mirip cerita film thriller supranatural: dari mimpi.

Selasa malam lalu, ayah 3 korban yang dirundung duka, Rusdi Rani (39) bermimpi aneh. Putrinya yang tertua muncul di hadapannya.

Dalam mimpinya itu, sang anak mengatakan kepadanya untuk memberitahu polisi agar mencari seseorang bernama "Ehsan".

Rusdi menyampaikan mimpi itu pada istrinya, Siti Aisyah Ariffin (40) yang mengatakan, nama itu bisa jadi adalah petunjuk. Lalu, pasangan tersebut melapor pada polisi.

Ajaibnya, nama panggilan salah satu tersangka adalah 'Ehsan'. Sesuai petunjuk mimpi.

Petunjuk Polisi

Polisi juga mendapat petunjuk dari ponsel Noor Syafikah yang dijual tersangka pada malam pembunuhan.

Kepala departemen investigasi kepolisian setempat, Asisten Komisioner Senior Mohd Nashir Ya mengatakan, para tersangka ditahan Rabu 15 Januari 2014. Keduanya dijemput polisi dari rumah mereka di Kampung Gelam pada pukul 15.00 dan 17.00 waktu setempat.

Kemarin, polisi sudah mendapatkan izin penahanan seminggu, untuk kepentingan pemeriksaan, dari pengadilan.

Hasil penyelidikan menyebut, pada malam 3 korban hilang, mereka menerima ajakan berkeliling dari 2 tersangka. Itu mengapa ketiga korban meninggalkan motor milik ayah mereka di pemberhentian bus di depan SK Kampung Gelam.

Sumber kepolisian menyebut, Noor Syafikah yang membonceng motor tersangka utama. Sementara dua adiknya membonceng motor tersangka kedua. Mereka dibawa ke sebuah rumah kosong.

Tersangka utama mencoba memerkosa Noor Syafikah, sementara patner jahatnya diminta mengawasi dua adik korban.

"Karena gagal memerkosa, para tersangka membawa 3 korban ke sawah terlantar di Alor Senibong, di mana tersangka utama diyakini membunuh Noor Syafikah. "Sementara dua tersangka membawa 2 adik korban ke saluran irigasi dekat Padang Petani yang jauhnya sekitar 2,5 meter," ungkap sumber.

Tersangka utama lalu mendorong Nur Izzati dan Puteri Nurul yang kemudian tenggelam.

Jasad nyaris telanjang Noor Syafikah ditemukan seorang pejalan kaki keesokan harinya. Sementara jenazah 2 adiknya -- yang berpakaian lengkap -- ditemukan mengambang, terpisah 100 meter satu sama lain, di kanal irigasi 24 jam kemudian. (Ein/Ali)

Baca juga:

`Arwah Raja` Hadir Lewat Mimpi, Beri Petunjuk Harta Karun Rp 56 T
Heboh Penampakan `Arwah` Diduga Bocah Korban Tornado
Menguak Kisah Nyata di Balik Film Horor `The Exorcist` 1973

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya