Kirim SMS Bisa Mematikan Sama Kayak Obesitas

Kirim pesan singkat (SMS) bisa mempermudah komunikasi. Tapi berhati-hatilah karena kirim SMS bisa membunuh Anda sama seperti obesitas.

oleh Melly Febrida diperbarui 28 Mar 2014, 13:15 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2014, 13:15 WIB
Kirim SMS
(Foto: Digitaltrends.com)

Liputan6.com, Jakarta Teknologi yang semakin canggih memberikan sejumlah keajaiban dalam kehidupan. Seperti kirim pesan singkat (SMS) yang bisa mempermudah komunikasi. Tapi berhati-hatilah karena kirim SMS bisa membunuh Anda sama seperti obesitas.

Berkirim SMS atau menggunakan perangkat mobile dalam jangka panjang bisa menurunkan harapan hidup seseorang.

Seorang ahli Chiropraktic meyakini, postur membungkuk ketika menggunakan ponsel atau tablet bisa menyebabkan masalah pernapasan, kardiovaskular di kemudian hari. Posisi membungkuk menyempitkan pernapasan dan aliran darah yang membuat jantung bekerja lebih keras. Inilah yang meningkatkan risiko kematian pada usia yang lebih tua.

Penelitian yang dilakukan United Chiropractic Association (UCA) Inggris mengatakan, sikap tubuh yang jelek bisa berisiko besar untuk kesehatan seseorang seperti obesitas. Selain itu, postur tubuh yang condong ke depan saat berkirim SMS, online, mengirim email, dan bermain video game, dan hyperkyphosis, berhubungan dengan penyakit paru dan kardiovaskular.

Peneliti menunjukkan, ketika seseorang menundukkan kepalanya dan memutar bahu sambil melihat ponsel atau tablet, maka orang itu akan lebih sulit mengambil napas penuh karena terbatasnya otot-otot mereka. Selain itu, tulang rusuk tak bisa bergerak dengan benar sehingga jantung dan paru-paru tak bisa berfungsi penuh.

"Orang tidak tahu bahwa mereka bisa menimbilkan kerusakan serius dalam jangka panjang untuk tubuhnya karena efek jangka pendek yang tak terlihat," kata peneliti.

Anggota eksekutif UCA Estelle Zauner - Maughan mengklaim bahwa postur depan - miring memiliki efek negatif yang lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. "Kita cenderung menundukkan kepala ke depan dan memutar pahi dan ini adalah yang kita istilahkan postur depan miring," kata Maughan seperti dilansir MailOnline, Jumat (28/3/2014).

Karena postur itu, lanjut Maughan, orang-orang zaman sekarang berisiko besar mengalami masalah di bagian atas lehernya sehingga menyebabkan perubahan lengkungan di punggung.   "Dan ini adanya peningkatan risiko yang dikembangkan di awal kehidupannya karena lamanya waktu mereka duduk di depan komputer atau menggunakan perangkat mobile," katanya.

UCA merekomendasikan agar orang-orang memeriksa postur tubuhnya untuk memastikan benar atau tidak. Chiropractor Edwina Waddell melihat postur depan miring terjadi karena seringnya penggunaan perangkat mobile. Namun, ini semua bisa dicegah dengan mengubah kebiasaan kita sejak dini.

"Misalnya membatasi jumlah waktu yang Anda habiskan dengan perangkat mobile... Dan membawanya hingga tingkat mata anda sehingga Anda tak melihat kebawah," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya