Liputan6.com, Jakarta Sebenarnya seorang anak tidak perlu lagi mengikuti les privat mengingat sebagian besar waktu mereka sudah habis di sekolah. Tapi, tidak sedikit orangtua yang mendaftarkan anak-anaknya di berbagai les privat agar mereka makin melahap materi pelajaran sekolah.
"Daripada memberikan anak les, mending berikan kesempatan pada mereka untuk bergaul. Dalam artian, berikan mereka ekstrakulikuler, ketimbang les pelajaran," kata Psikolog Pendidikan Anak dari Lembaga Terapan Psikolog Universitas Indonesia (U), Muhammad Rizal, Psi, saat dihubungi Health Liputan6.com, Jumat (2/5/2014).
Ia menyadari, les tidak dapat disalahkan begitu saja, mengingat saat ini, para guru yang memberikan materi di sekolah dikejar target kurikulum, yang membuatnya tidak dapat memberikan tiap materi lebih mendalam, dan hanya sepintas saja.
Bukan berarti, orangtua dapat menambahkan beban si anak dengan memberi les, dengan waktu yang tidak sebentar. "Anak les sekarang 'kan bisa sampai sore. Masuk sekolah pukul 07:00, pulang pukul 13:00. Dilanjut les pukul 15:00 sampai 18:00. Kapan waktu mereka untuk bersosialisasi dan mengenal anak lainnya?," kata dia menjelaskan.
Lagi pula, tambah Rizal, les saat ini bukan didasari kebutuhan, yang memang wajib diberikan pada anak. Tapi, lebih pada gengsi, ketika melihat orangtua lainnya memberi les ke anak-anaknya.
"Ketika saya di sekolah, banyak yang nanya, anak saya les di mana? Atau anak orangtua lainnya les di mana? Saat ini, les itu semacam gengsi dari orangtua bukan kebutuhan. Tetap saja, yang menjadi korban anak." kata Rizal menerangkan.
Padahal, ketika orangtua membiarkan anak memanfaatkan waktu di luar jam sekolah untuk bergaul, secara tidak langsung sudah mengajarkan pelajaran yang tidak didapatkan di sekolah. Yaitu, etika.
"Dengan bersosialisasi di luar lingkungan sekolahnya, anak-anak ini akan lebih peka pada sesama. Dia jadi lebih tahu, bagaimana cara menyapa atau memanggil orang yang lebih tua darinya. Anak juga tahu, kalau masih banyak yang tidak seberuntung mereka," kata Rizal menekankan.
Maka itu, bila orangtua ingin memberikan les buah hatinya, pastikan dulu apakah itu memang kebutuhan yang harus diberikan demi kebaikan anak-anaknya atau itu karena sifat tak mau kalah ketika melihat orangtua lainnya melakukan hal seperti itu.
Perlu Nggak Sih si Kecil Dileskan?
Sebenarnya seorang anak tidak perlu lagi mengikuti les privat mengingat sebagian besar waktu mereka sudah habis di sekolah.
diperbarui 02 Mei 2014, 13:00 WIBDiterbitkan 02 Mei 2014, 13:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri Hamil Telat 10 Hari: Panduan Lengkap untuk Mengenali Tanda-Tanda Awal Kehamilan
Bursa Saham Global Merosot Usai The Fed Pangkas Suku Bunga, Ada Apa?
Banyak Bekas Luka Kehitaman di Kulit Anak, Ini Kata Dokter yang Bikin Lega
Apa Arti HTS atau Hubungan Tanpa Status? Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Menghindarinya
Transjakarta Perluas Jaringan, Kini Ada Rute Baru Pulogadung-Kota Via Kemayoran
5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, Cegah Kanker Hingga Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Resmi Masuk Indonesia, Harga Citroen C3 MT Mulai dari Rp 189,9 Juta
Jadwal Lengkap Pertandingan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Filipina Jadi Penentu Gerbang Semifinal
Minuman Herbal Belum Terbukti Bisa Sembuhkan Katarak si Pemicu Disabilitas Netra
VIDEO: Korea Utara Punya Tempat Minum Bir yang Baru, Dimana?
Uwais Pictures Siapkan Proyek Film Terbaru Mereka, Salah Satunya Debut Penyutradaraan Iko Uwais
Kepala Bayinya Tak Terlihat saat Periksa USG, Kisah Calon Ibu Ini Bikin Haru