Risiko Perceraian Terasa Sekali di Saat Usia Sudah Tua

Perceraian berdampak panjang bagi hubungan antara orangtua dengan anak. Jurnal Demography, AS, edisi Agustus melaporkan

oleh Liputan6 diperbarui 13 Agu 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2014, 18:00 WIB
Ilustrasi Sidang Cerai
(ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Perceraian berdampak panjang bagi hubungan antara orangtua dengan anak. Jurnal Demography, AS, edisi Agustus melaporkan, karena cerai memperlemah ikatan keluarga, orangtua yang bercerai, terutama ayah, kecil kemungkinannya akan mendapatkan perawatan dari anak ketika mereka bertambah tua. Tentu jika dibandingkan dengan orangtua yang tidak bercerai.

Laporan itu diungkap oleh para peneliti Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR) di Rockville, Maryland, AS, dikutip Rabu (13/8/2014). Para peneliti menganalisa data tentang perceraian atau orangtua yang bercerai serta anak-anak mereka, untuk mengetahui seberapa banyak orangtua yang tinggal bersama anak mereka yang telah dewasa. Atau seberapa banyak orangtua yang memperoleh bantuan keuangan dari anak mereka.

Di antara orangtua yang telah berusia lanjut yang tidak mampu, para peneliti juga mencari tahu seberapa banyak yang dirawat sendiri oleh anaknya yang telah dewasa dan berapa banyak yang dirawat dengan cara membayar perawat. Dari situ diketahui, ayah yang bercerai memiliki ikatan yang lebih renggang dengan anak-anak mereka dibanding ibu yang bercerai.

Bapak yang bercerai, "Sangat kecil kemungkinannya untuk tinggal bersama anaknya yang telah dewasa," lapor AHCPR. Maka lembaga itu menyerukan pentingnya program bantuan asuransi bagi orang lanjut usia di masa mendatang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya