Perubahan Pola Makan Picu Lonjakan Penyakit Tak Menular

Menurut Menkes peningkatan ekonomi masyarakat Indonesia memicu hadirnya penyakit tak menular seperti jantung, kanker, dan diabetes.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Sep 2014, 17:15 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2014, 17:15 WIB
Ini Alasan Perokok dan Penjualan Rokok Stabil dalam 25 Tahun
Ada banyak alasan bagi perokok untuk merokok

Liputan6.com, Jakarta Sekitar 30 tahun terakhir, perilaku masyarakat Indonesia mengalami perubahan pola makan yang signifikan. Dampak buruk hal tersebut mudah terlihat sekarang, banyak orang yang jatuh sakit karena penyakit tak menular.

"Menurut Riskesdas tahun 2013, semua penyakit tidak menular meningkat luar biasa. Yaitu penyakit-penyakit yang terkait dengan kardiovaskular, stroke, diabetes, kanker," terang Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi usai acara peresmian fasilitas produksi sediaan onkologi PT Fonko di Cikarang, Jawa Barat pada Senin (22/9/2014).

Peningkatan ekonomi pada masyarakat Indonesia, menurut Mboi, membuat perilaku hidup pun meningkat. Jika dahulu lebih banyak mengonsumsi makanan berserat kini lebih memilih makanan cepat jadi.

"Jika zaman dulu, makanan yang dikonsumsi sehari-hari didapat dari halaman seperti buah dan sayur kini tak lagi," terang menteri yang kini berusia 74 tahun ini.

Selain itu, jumlah perokok yang meningkat pun jadi salah satu faktor penyebab penyakit-penyakit tak menular melonjak jumlahnya di Indonesia. Terakhir, tingginya populasi pun turut menyebabkan terjadinya aneka macam penyakit.

Mboi pun tak lupa memberi saran masyarakat agar tak berisiko tinggi alami penyakit tak menular. "Jangan merokok, pola makan yang lebih baik diantaranya dengan mengonsumsi kaya serat seperti buah dan sayur, menjaga lingkungan hidup untuk cegah polusi," akhir perbincangan dengan Mboi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya