Liputan6.com, Jakarta Dibandingkan negara lain seperti India, Indonesia sebenarnya juga tidak kalah dalam hal medical tourism atau wisata medis. Saat ini sudah ada belasan RS berstandar internasional (JCI) di Indonesia. Namun sayangnya, semua sektor belum terintregrasi sehingga untuk mencapai medical tourism, Indonesia masih memerlukan waktu.
Jadi sebenarnya, kata Direktur Utama Rumah Sakit MMC sekaligus mantan Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) 2003-2009, dr Adib Abdullah Yahya, Indonesia tidak kalah dengan negara lain. Hanya saja ada beberapa hambatan yang masih menjadi masalah di negeri ini.
"Hambatan di Indonesia masih sendiri-sendiri. Kesehatan, perdagangan semua masih corporate. Itu yang kami usahakan bersama Kadin untuk membuat surat ke presiden untuk membangun Health Tourism Board atau semacam perjalanan wisata yang terintegrasi dengan RS," kata Adib saat diskusi IT RS di Fujitsu, Sudirman, Jakarta, Kamis (22/10/2014).
Menurut Adib, semua sektor seperti kesehatan, perdagangan, pariwisata semua harus menjadi satu dulu agar ini sukses. "Sekarang saya berobat ke Mount Elizabeth Hospital, Singapura. Nggak mungkin kan sendiri, pasti ada saudara ikut. Dia nginep dimana? hotel, naik pesawat dan pulang bawa oleh-oleh, semua itu harus include."
Adib menerangkan, sejauh ini standarisasi RS sudah ada dan banyak diterapkan seperti misalnya pemberlakuan pola tarif paket (INACBGs) di RS yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Tapi tantangan lain, kurangnya tenaga medis dan sulitnya akses masih menjadi masalah besar di negara kita.
"Sekarang yang penting meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien saja dulu. Karena kalau kita terus mengejar teknolgi akan sulit dicapai. Teknologi itu kepanjangan tangan jadi hanya untuk membantu. Pada praktiknya yang penting adalah keselamatan pasien," jelasnya.
Indonesia Sebenarnya Juga Bisa Buat 'Wisata Medis'
Dibandingkan negara lain seperti India, Indonesia sebenarnya juga tidak kalah dalam hal medical tourism atau wisata medis.
diperbarui 23 Okt 2014, 20:00 WIBDiterbitkan 23 Okt 2014, 20:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fokus Layani Umat Jadi Kunci Kunci Rapot Baik Kemenag di 100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran
Cek Harga Tiket Kereta Jakarta Jogja, Ini Cara Lengkapnya
Serap Beras Petani, Bulog Butuh Duit Rp 57 Triliun
350 Best Friend Quotes Penuh Makna untuk Sahabat Sejati
Yang Terjadi jika Direktur Pulang ke Rumah Tetap Bergaya ala Kantoran, Sentilan Buya Yahya
350 Caption TikTok Aesthetic Keren untuk FYP
Gembira Tanpa Gadget, Bocah-Bocah Kudus Tertawa Riang saat Dolanan Tempo Dulu
Gandhi Fernando Jadi Muse Koleksi Dikha Sigit di Garis Poetih Raya Festival 2025
350 Caption IG tentang Pasangan Hidup yang Romantis dan Bermakna
Arti Ceker Babat: Memahami Makna dan Manfaat Kuliner Tradisional Indonesia
Arti Hiatus: Memahami Makna dan Dampaknya dalam Berbagai Konteks
Jennifer Lawrence di Masa Sekolah, Sangat Aktif hingga Dijuluki 'Nitro'