5 Tanda Anda Bekerja Terlalu Keras

Dimanakah garis pembatas antara bekerja keras dan bekerja terlalu keras? Berikut 5 tanda jika Anda bekerja terlalu keras.

oleh Rio Apinino diperbarui 27 Nov 2014, 07:01 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2014, 07:01 WIB
Kerja Terlalu Keras Tidak Baik
Kerja terlalu keras bukan hanya buruk bagi kesehatan, tetapi juga kebahagiaan (Foto: foxnews.com)

Liputan6.com, Jakarta Tidak ada salahnya dengan bekerja keras. Yang salah adalah bekerja keras yang berlebihan. Sebab, seperti studi baru dari Universitas Georgia, AS, bekerja terlalu keras bukan hanya menggangu kesehatan, tetapi juga kebahagiaan Anda.

Jadi, pertanyaannya dimanakah garis pembatas antara kerja keras dan kerja terlalu keras? Berikut 5 tanda jika Anda bekerja terlalu keras seperti dilansir oleh Fox News, Senin (24/11/2014).

1. Merasa bersalah saat menonton pertandingan pada hari Minggu

Hari Minggu biasanya adalah saat yang tepat untuk menonton pertandingan, baik itu sepakbola, bola basket, hingga balapan MotoGP. Nah, jika Anda merasa cemas dan bersalah karena menonton pertandindang tersebut dan selalu memikirkan pekerjaan, itu artinya Anda terlalu bekerja keras.

Jelas sikap semacam itu tidak baik. Sikap semacam ini jelas menunjukkan bahwa anda bahkan tidak bahagia ketika berada di rumah.

2. Tidak benar-benar mencapai sesuatu

Jika Anda berpikir kerja keras membuat Anda lebih baik dari orang lain, pikirkan ulang. Sebuah studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja lebih panjang justru lebih sedikit menghasilkan sesuatu.

Untuk menyiasatinya, gunakanlah catatan to do list agar Anda melakukan hal berdasarkan skala prioritas.

3. Mulai terkena rabun

Menatap buku, dokumen dan komputer dalam jarak dekat dan dalam durasi lama bisa membuat mata Anda terkena rabun jauh. Tanda pertama rabun jauh adalah saat Anda kesulitan melihat di kejauhan dalam tempat dengan cahaya rendah.

Solusi untuk masalah ini, cobalah untuk istirahatkan mata Anda sejenak. Bisa dilakukan dengan cara berjalan-jalan ataupun sekadar mengalihkan mata dari layar komputer dan melihat sudut lain di kantor.

4. Keluarga mulai mengeluh tentang jadwal Anda

Bagaimanapun, Anda adalah milik keluarga, bukan milik kantor. Jadi, ketika mulai ada keluhan dari keluarga tentang kesibukan Anda, percayalah, itu adalah tanda yang jelas bahwa kerja keras Anda sudah berlebihan.

Sediakanlah waktu sebisa mungkin untuk makan malam di rumah atau sekadar bercengkerama dengan anak sebelum mereka tidur malam atau berangkat sekolah.

5. Selalu jadi yang terakhir pulang kantor

Jika Anda menghabiskan 60 jam perminggu di kantor, maka dalam jangka pendek Anda memang akan mengesankan bos, tetapi dalam jangka panjang hal tersebut justru bisa menjadi bumerang. Jam kerja yang berlebihan sangat berkaitan dengan penyakit fisik, termasuk penyakit jantung.

Solusinya, ciptakan batasan yang wajar untuk Anda sendiri. Misalnya, Anda harus keluar kantor pukul 5, apapun alasannya. Atau, pada hari sabtu dan minggu, Anda tidak akan sama sekali mengecek email agar istirahat Anda tidak terganggu urusan kantor.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya