Jamu, Harapan bagi Penderita Kanker

Manfaat dari jamu juga dapat dirasakan oleh para penderita kanker. Dengan jamu, kualitas hidup penderita kanker akan meningkat baik

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Des 2014, 09:02 WIB
Diterbitkan 01 Des 2014, 09:02 WIB
mentjos-3-130910.jpg
Racikan jamu Bukti Mentjos, merupakan ramuan turun temurun dari sang nenek yang memiliki kepandaian meracik bahan baku jamu dan menuliskannya di dalam buku. (Liputan6.com/Panji Diksana/wwn)

Liputan6.com, Jakarta Manfaat jamu juga dapat dirasakan oleh para penderita kanker. Dengan mengonsumsi jamu, kualitas hidup penderita kanker stadium lanjut bakal dapat lebih baik. Jamu dapat mengurangi rasa nyeri, menghilangkan rasa mual, kembung, dan meningkatkan nafsu makan yang menurun pada penderita kanker.

Profesor Riset ke-11 Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Lestari Handayani, M. Med, mengatakan,"Pasien yang datang ke LP4OT seringkali karena rasa putus asa. Mereka dan keluarga cukup puas dengan pengobatan yang diterima."

Dalam orasi pengukuhan profesor riset bidang kesehatan pelayanan kesehatan yang berlangsung pada Senin (24/11/2014), Lestari Handayani menjelaskan bahan jamu yang digunakan di LP4OT adalah meniran (Phyllantus niruri L), Echinacea yang berfungsi merangsang sistem kekebalan non spesifik tubuh sebagai imunomodulator.

"Jahe (Zingiber officinale) mengandung gingerol yang mampu menaikkan pergerakan saluran cerna, khasiat analgesik, sedatif, dan antipiretik," kata dia menerangkan.

Beberapa antikanker yang banyak dimanfaatkan untuk kanker, antara lain adalah benalu teh (dendrophthoe pentandra) meningkatkan sistem imun dan menghambat invasi sel kanker."Kandungan ribosome inacting protein pada kunir putih dan senyawa golongan triterpenoid pada keladi tikus, bekerja menghambat enzim yang berperan dalam proses replikasi dan proliferasi sel," kata dia

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya