Liputan6.com, Jakarta Masyarakat bisa ikut memantau peredaran produk ilegal ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan mengadukannya. Produk apa yang paling sering diadukan?
Kepala BPOM RI Roy Sparringa menyatakan bahwa sejak kehadiran contact center Halo BPOM di nomor telepon 1500533 yang menggunakan pulsa lokal dan bisa diakses seluruh masyarakat Indonesia terjadi peningkatan tajam pengaduan maupun informasi dari masyarakat akan berbagai produk yang berada di bawah pengawasan BPOM.
Selain melalui pesawat telepon, BPOM pun siap melayani pengaduan dan informasi dari masyarakat mengenai obat-obatan, obat tradisional, kosmetik, dan makanan lewat SMS di 081219999533. Bisa juga melaporkan hal-hal yang diduga adanya peredaran akan produk-produk tersebut secara ilegal ke halobpom@pom.go.id.
Berdasarkan catatan BPOM, pengaduan dan informasi mengenai makanan yang paling banyak diterima. "Jenis pengaduan, informasi, maupun pertanyaan paling banyak mengenai makanan, tercatat ada 6.460 atau sekitar 40 persen aduan atau informasi," terang Sparringa di Gedung C BPOM Jakarta, ditulis Minggu (21/12/2014).
Lalu, ada 2.221 atau 15 persen pengaduan atau informasi mengenai kosmetik. Obat tradisional yang diadukan maupun diiformasikan 11,8 persen dari total keseluruhan pengaduan maupun informasi yang masuk. Disusul mengenai obat.
"Ada juga pertanyaan kecil lainnya seperti tentang disinfektan, pembersih lantai dan lainnya," terang Sparringa.
Anda pun bisa mengadukan maupun memberikan informasi apabila diduga ada produksi dan peredaran ilegal produk-produk seperti makanan, obat, obat tradisional ke contact center BPOM.