Usia Hingga 100 Tahun Lebih, Ini Rahasia Nenek Doddy

Doddy Peterson masih mampu merajut meski usianya 104 tahun. Ia mengakui mengerjakan hobinya menjadi salah satu rahasia panjang umurnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Des 2014, 15:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2014, 15:30 WIB
Merajut, Rahasia Panjang Umur Nenek Doddy
Foto: Today.com

Liputan6.com, New York Doddy Peterson masih mampu merajut dengan tangannya di usianya yang lebih dari satu abad yakni 104 tahun. Bisa jadi, perempuan kelahiran 1910 ini adalah perajut tertua di dunia. Ia mengakui mengerjakan hobinya ini adalah salah satu rahasia umur panjangnya.

"Kerja keras dan hobi dalam melakukan sebuah rajutan satu demi satu. Aku selalu sibuk dengan tanganku di hampir seluruh hidupku. Dan aku merasa luar biasa," ungkapnya kepada Today dilansir Senin (22/12/2014).

Perempuan kelahiran Texas ini memang tak pernah berhenti merajut, setiap harinya ia membuat topi dari benang hangat untuk didonasikan kepada Caps for Kids, sebuah lembaga amal lokal yang akan mendistribusikan topi-topi tersebut kepada anak-anak yang membutuhkan. Kira-kira setiap tahun ia mampu membuat 250 topi.

Sejak pagi ia memulai hobinya ini. "Merajut itu sangat memuaskan, menenangkan. Ini sebagi latihan mata dan tanganku. Dan aktivitas ini membuat otakku berolahraga," tambahnya.

Selain terus sibuk merajut, Patterson percaya bahwa pola makan yang biasa dilakukannya memberikan peranan besar ia memiliki umur hingga 104 tahun. Makanan utamanya adalah buah, sayur, dan kacang-kacangan. Ia juga suka daging unggas serta makanan laut namun ia tak lagi mengonsumsi daging sapi dan babi sejak 25 tahun lalu. Ia juga berolahragat tiga sampai empat kali seminggu di gym sebuah panti jompo.

Selain itu, sepertinya gen juga berpengaruh terhadap umur panjangnya. Adik perempuannya hidup hingga 95 tahun, sedangkan adik laki-laki hingga 97 tahun. Salah seorang dari Caps for Kids percaya bahwa merajut bisa membuat  Patterson terus sehat hingga usia sekarang.

"Merajut membuatnya bisa juga bersosialisasi dengan perajut lainnya. Hal ini akan memberikan dampak lebih tenang dan otaknya terus terjaga," terang Rummel.

Berbagai penelitian pun menunjukkan bahwa merajut memang memiliki manfaat bagi kesehatan. Seperti yang diungkapkan pendiri dan presidern Harvard's Mind/Body Medical Institute dan penulis The Relaxation Response dr. Herbert Benson bahwa repetisi kata, suara, frase, doa dan aktivitas otot bsa merangsang respons relaksasi. Hal ini bisa menurunkan denyut jantung, tekanan darah dan tekanan pada otot.

Menurut Benson, pola merajut yang paling kompleks sekalipun biasanya tetap akan diulang-ulang. Hal ini bisa mengurangi tekanan darah dan sarana meditasi untuk menenangkan pikiran.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya