Liputan6.com, New York- Fisik yang belum pulih seratus persen pasca melahirkan serta kehidupan baru mengasuh bayi membuat beberapa ibu rasakan merasakan stres bahkan depresi menghadapi hal ini. Tapi hal ini tidak hanya terjadi pada ibu saja, ayah pun berpotensi alami hal yang sama.
Sebuah hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Couple and Family Psychology: Research and Practice menyatakan satu dari 10 ayah baru mengalami depresi pasca anak lahir atau depresi pospartum seperti dilansir Huffington Post, Jumat (19/3/2015).
Baca Juga
Penelitian kecil ini dilakukan terhadap 199 pasangan selama enam minggu pertama setelah anak mereka lahir. Lalu, 45 bulan kemudian melakukan analisis kembali terhadap perkembangan ayah dan anak.
Advertisement
Ternyata, ayah yang mengalami depresi pasca anak lahir bisa memengaruhi kemampuan mereka sebagai orangtua dan menyebabkan masalah perilaku pada saat bayi tumbuh menjadi balita.
Ayah yang mengalami depresi pasca anak lahir membuat kehidupan mereka sedih dan kurang motivasi dalam mengasuh anak. Hal ini membuat ayah jadi kurang terlibat dalam mengasuh anak, bila mengasuh pun jauh dari lembut dan lucu. Ketika dari awal kehidupannya di dunia anak mendapatkan pengasuhan seperti ini berpengaruh terhadap kehidupan sendiri.
"Biasanya ayah belum dianggap bagian terintegrasi dalam merawat anak, namun kini ayah pun terlibat dalam mengasuh anak, sehingga kini kami harus fokus dalam melihat cara pengasuhan anak dari ayah dan ibu," ungkap psikiater yang memelajari ilmu perilaku di Northwestern Feinberg di School of Medicine, Sheehan D. Fisher.
Sehingga Fisher menyatakan bahwa penelitian ini penting karena sebagian besar ayah yan depresi tidak mencari pengobatan untuk memperbaiki kesehatan mental ini. Â Selain itu, pembahasan ayah yang depresi pasca anak lahir merupakan hal baru, sehingga dokter sering mengabaikan ayah baru.Â
 Baca Juga: