Liputan6.com, New York- Cek darah, jalani aneka pemindaian tubuh serta sederet tes medis biasanya dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik seseorang. Di antara sekian banya tes medis yang harus dilakukan sesungguhnya tidak semuanya perlu dilakukan dan dokter mengatahui hal tersebut.
Fakta ini terungkap lewat penelitian yang dilakukan UCLA (University of California, Los Angeles) terhadap 435 dokter yang ditanya mendadak tentang alasan di balik saran dokter ada pasiennya untuk menjalani aneka tes medis. Ternyata, sekitar 85 persen dokter menyatakan, terlalu banyak tes yang dilakukan pada pasien.
Baca Juga
Advertisement
Jika sudah tahu, mengapa dokter meminta pasien? Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal akademik Emergency Medicine, menyimpulkan, para dokter tidak mau ada tes yang terlupakan serta tidak ingin digugat. Misalnya, pada tes medis yang terdahulu banyak pemeriksaan yang dilakukan. Namun ketika sekarang diminta sedikit, pasien cenderung meragukan tes medis tersebut.
"Tes medis yang mengecek banyak hal tetap dilakukan bukan karena pengetahuan dokter yang kurang. Ini tetap dilakukan untuk memberikan kepastian kondisi kesehatan fisik seseorang," terang pemimpin penelitian dr. Hemal Kanzaria seperti dilansir laman Good Housekeeping, Jumat (27/3/2015).