WHO Umumkan Eradikasi Malaria pada 2030

WHO membahas target eradikasi atau pemusnahan malaria dalam 15 tahun kedepan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 24 Mei 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2015, 21:00 WIB
Sambiloto Efektif Cegah Malaria
Bahan aktif sambiloto, andrografolida, terbukti efektif menghambat pertumbuhan parasit malaria dan memiliki potensi sebagai obat antimalaria

Liputan6.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi membahas target eradikasi atau pemusnahan malaria dalam 15 tahun ke depan. Rencana ini juga telah disepakati 35 negara, termasuk Indonesia.

Mengutip laman Dailymail, Minggu (24/5/2015) target pemusnahan malaria pada 2020 sebesar 40 persen dan 90 persen pada 2030.

Kepala Program Malaria WHO, Pedro Alonso mengatakan, ini adalah strategi yang paling ambisius tapi realistis.

Sekitar 200 juta orang terinfeksi malaria setiap tahun dan hingga saat ini malaria telah membunuh 600.000 orang. Dan Afrika menyumbang 90 persen kematian terbanyak akibat gigitan nyamuk anopheles ini di dunia.

"50 persen rumah di Afrika tidak memiliki kelambu berinsektisida, sementara 60 persen kasus malaria masih tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Ini masalah yang besar dan harus diselesaikan," kata Alonso.

Alonso mengatakan, untuk mencapai tujuan, mulai minggu ini setiap negara harus memastikan kecukupan fasilitas (alat) untuk memerangi malaria serta memastikan pengawasannya.

"Tidak murah untuk memenuhi target ini. WHO memperkirakan biaya yang akan habis sekitar $ 100 juta. Dengan menghilangkan malaria berarti kita mengurangi beban akibat kematian," katanya.

Di Indonesia sendiri, Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur, menjadi provinsi penyumbang kasus malaria. Sebanyak 80 persen kasus malaria berasal dari ke-5 provinsi ini.

Secara umum pengendalian malaria di Indonesia menunjukkan hasil membanggakan. Angka kesakitan Malaria turun dari 1,96 per 1000 penduduk menjadi 1,38 per 1000 penduduk tahun 2013.

Hingga tahun 2014, dari 595 kabupaten/kota sebanyak 200 kabupaten kota dengan total penduduk 132,5 juta orang telah mencapai tahap eliminasi malaria yang artinya tidak ditemukan kasus malaria.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya