Bahasa Unik Minions Berdampak Buruk Untuk Anak?

Lantas, apakah bahasa minions mempengaruhi kemampuan verbal anak?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 01 Jul 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2015, 19:00 WIB
Bahasa Unik Minions Berdampak Buruk Untuk Anak?
Lantas, apakah bahasa minions mempengaruhi kemampuan verbal anak?

Liputan6.com, Jakarta Minions memiliki bahasa yang unik. Menurut sang sutradara Pierre Coffin dan Kyle Balda, bahasa minions adalah gabungan dari beberapa bahasa termasuk Indonesia.

Namun bila dicermati dan ditonton anak-anak, bahasa minion akan membuat anak berpikir dan bertanya-tanya karena tidak jelas maknanya. Lantas, apakah bahasa minion memengaruhi kemampuan verbal anak?

Psikolog Anak dan Praktisi Theraplay, Astrid W. E. Napitupulu mengatakan, bahasa minions tidak sepenuhnya akan mempengaruhi kemampuan bahasa si kecil. Namun, orangtua tetap harus membimbingnya.

"Orangtua bisa menjelaskan ke anak kalau minion punya bahasa sendiri seperti bahasa elf dalam film Lord of the Ring atau lainnya. Anak juga bisa diajak diskusi dan diberi informasi, seperti misalnya kenapa minion harus mencari penjahat, kemudian benarkah penjahat harus dilayani dan sebagainya. Hal ini penting karena anak usia 7-10 tahun belum mengetahui konsep baik dan jahat dengan baik," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com di Pacific Place, ditulis Kamis (2/7/2015).

Astrid menambahkan, anak di bawah usia 10 tahun rentan identifikasi karakter film apa saja yang disukainya. Ada karakter Princess Sofia misalnya, dia akan mengikuti mulai dari warna bajunya yang girlish, cara bicara dan sebagainya. Tapi orangtua justru bisa memanfaatkan kondisi tersebut.

"Anak itu senang meniru. Ada yang senang dinosaurus misalnya, Anda bisa bilang, 'Dinosaurus jangan galak, mama kan baru pulang kantor'. Nanti dia bisa jadi lembut. Ada karakter lain, Princess Sofia, kita bisa bilang, 'Masa Princess Sofia nggak mau makan?'. Dengan melakoni tokoh yang dia sukai, Anda bisa membuatnya jadi lebih baik," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya