Liputan6.com, Jakarta Calon jemaah haji dianjurkan selalu menjaga asupan air mereka baik selama di Indonesia maupun ketika berada di Tanah Suci Mekkah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, DR dr Fidiansjah SpKJ MPH mengatakan, saat beribadah di Arab Saudi, jamaah akan menghadapi perbedaan suhu udata dan kelembaban yang sangat ekstrem dibanding di Tanah Air.
"Salah satu yang harus diwaspadai adalah kondisi panas dengan suhu cukup tinggi dan kelembaban yang rendah. Kondisi ini menyebabkan jamaah haji mudah mengalami kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi," kata Fidiansjah dalam peluncuran buku 'Pedoman Hidrasi Saat Haji dan Umrah' di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015)
Advertisement
Dehidrasi, lanjut Fidiansjah, merupakan salah satu pengakit yang sering diderita para jamaah haji asal Indonesia yang tentu dapat memengaruhi kualitas ibadah di Tanah Suci.
Hasil survei yang dilakukan tim penyusun buku terhadap 113 jamaah haji yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekkah dan Madina selama pra dan pasca armina pada 2014 memperlihatkan, jamaah yang mengalami dehidrasi sebanyak 50,9 persen secara kualitatif (berdasarkan warna urine) dan 19,5 persen secara kuantitatif (berat jenis urine).