Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2015 Fokus pada Kesehatan Ibu Hamil

BKGN membantu kualitas hidup masyarakat Indonesia, dan bentuk dukungan pada pemerintah untuk mengurangi kelahiran bayi prematur.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 06 Sep 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2015, 09:00 WIB
Ibu Hamil
Ilustrasi (Sumber : jualproduktiens)

Liputan6.com, Jakarta Edukasi perlu diberikan kepada wanita terlebih calon ibu supaya tidak takut melakukan pemeriksaan gigi selama masa kehamilan. Terlebih jika mereka ingin proses kehamilan berjalan lancar, dalam keadaan sehat, bayi mendapat asupan gizi yang cukup, dan tidak melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah.

Untuk itu, menyambut Hari Kesehatan Gigi Nasional pada 12 September 2015, brand pasta gigi Pepsodent menggelar Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) yang berlangsung pada 16 September hingga 28 November di 20 rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) yang tersebar di 15 kota di Indonesia.

"Kegiatan ini untuk membantu kualitas hidup masyarakat Indonesia, dan bentuk dukungan pada pemerintah untuk mengurangi kelahiran bayi prematur dengan berat badan lahir rendah," kata Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia Tbk, drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent, MDSc di Jakarta, Kamis (4/9/2015).

Calon ibu penting memerhatikan kesehatan gigi dan mulut agar mendapat asupan gizi yang cukup. Selain itu, terhindar dari penyakit gigi dan gusi di mana kondisi itu dapat meningkatkan kelahiran bayi prematur dan berat badan lahir rendah sebesar 2,8 kali. Selain itu, gangguan gigi dan gusi merupakan sumber infeksi dalam kehamilan.

Dengan kegiatan BKGN ini, lanjut Ratu Mirah, masyarakat terutama ibu hamil diberi kesempatan melakukan pemeriksaan gigi dan perawatan gigi secara gratis bagar terhindar dari infeksi gigi. Kegiatan ini pun bekerjasama dengan PDGI Cabang di 25 kota.

"Kami berharap BKGN memberikan kemudahan akses layanan kesehatan dan edukasi dari tenaga kesehatan yang cukup dan berpengalaman dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat," kata drg Ratu Mirah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya